Rabu, 15 Juni 2016

PROFIL SEKOLAH
SDN TUGU 10
KECAMATAN CIMANGGIS - DEPOK

A.  Kondisi Umum
Secara goegrafis SDN TUGU 10  letaknya sangat strategis, yakni di salah satu akses Jl. Juanda jalur alternati menuju Pemerintahan Kota Depok dan Jakarta terletak di Jl. Taman Duta 2 Pondok Duta I Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok .termasuk gugus V.
Karena kota Depok merupakan daerah penyangga Ibu Kota Negara, maka mesyarakatnya lebih bersifat heterogen dan lebih akomodatif terhadap berbagai perubahan yang datang dari dalam  maupun luar negeri. Kondisi masyarakat yang demikian tentu saja membawa pengaruh kuat terhadap perkembangan pendidikan khususnya terhadap keberadaan SDN Tugu 10.
Posisi SDN Tugu 10 dibandingkan dengan sekolah lain memiliki kedudukan yang sangat strategis, di mana beberapa kebijakan umum mengenai pengelolaan SDN Tugu 10  banyak sekali yang bersumber atau dimotori oleh SDN Tugu 10. Hal ini di sebabkan oleh kedudukannya sebagai SD inti.Yang secara otomaatis menjadi kepala gugus.
 Lulusan SDN Tugu 10  pada tiga tahun terakhir ada yang bisa menembus masuk ke sekolah lanjutan favorit di Kota Depok, dan berdasarkan informasi yang disampaikan melalui hasil investigasi, ternyata lulusan SDN Tugu 10 banyak yang berprestasi di sekolah lanjutan yang  mereka masuki, baik di Depok maupun di Jakarta Hal tersebut tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi SDN Tugu 10 untuk terus meningkatkan pemberdayaan seluruh potensi yang dimilikinya.

B.  Sejarah SDN Tugu 10
SDN Tugu 10  didirikan pada tahun 1986 diatas lahan yang kurang memadai, yaitu di pinggir jalan Taman Duta II, oleh karena itu Kepala Sekolah pada waktu itu  Kepala SDN Tugu 10  pertama Bapak Ading Suherlan bersama kepala Dinas kecamatan Cimanggis Drs.Andi Suwandi berpikir keras untuk mendapatkan tempat yang lebih luas dan memadai dan mereka berhassil memindahkanny ke sebelah barat, di atas lahan yang lebih luas ( 858 M2). Pada tahun 1990 sampai dengan sekarang. Seiring dengan perkembangan Zaman dan bertambahnya jumlah penduduk, rotasi dan mutasi pegawai maka saya ( Drs. Darman Saleh Harahap ).di tugaskan untuk memimpin dan mengelola sekolah ini sejak Januari 2007 sampai dengan seka
A. Data Sekolah
1.
Nama Sekolah

SDN TUGU 10
2.
NPSN

20228979
3.
Alamat Sekolah


Jalan

Taman Duta II Pondok Duta I

Kecamatan

Cimanggis


Kabupaten/Kota

Kota Depok

Provinsi

Jawa Barat
4.
Telepon/HP/Fax
(021) 8717894

5.
Email/Web-site

6.
Status Sekolah            
Negeri
7.
Nilai Akreditasi Sekolah

A
8.
Akreditasi Trakhir Tahun

2014
9.
Apakah Sudah memiliki jaringan Internet (schoolnet)

Ya
10.
Apakah Sekolah sudah memiliki fasilitas HOT-SPOT

Ya







B.   Visi Sekolah:
Terwujudnya sekolah yang unggul dalam  IMTAQ ,  IPTEK dan mampu bersaing dengan sekolah Standar Nasional lainnya serta berwawasan
Indikator Visi:
1. Terwujudnya prestasi akademik
2. Terwujudnya prestasi bidang non akademik
3. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang sesuai dengan SNP
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang kondusif, nyaman dan efektif
5. Terwujudnya Profesionalisme Pendidik dan tenaga Kependidikan
6. Terwujudnya sarana prasarana pendidikan yang memadai sesuai perkembangan
7. Terwujudnya fungsi-fungsi pengelolaan sekolah
8. Terwujudnya sumber dana dan pembiayaan pendidikan yang memadai
9. Terwujudnya sistem penilaian yang akurat, efektif dan objektif
10. Terwujudnya perilaku dan sikap yang membudaya dan lingkungan sekolah dan masyarakat yang kondusif

C.     MISI SDN TUGU 10
1.      Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan.
2.      Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan IPTEK
3.      Meningkatkan kemampuan profesional guru.
4.      Meningkatkan kedisiplinan dengan kesadaran peduli lingkungan
5.      Meningkatkan rasa nasionalisme.
6.      Meningkatkan kualitas guru dan siswa yang berbudaya lokal, berwawasan global,dan berprestasi di jenjang sekolah lanjutan
7.      Mewujudkan sekolah berbasis lingkungan menuju sekolah Adhiwiyata
TUJUAN SEKOLAH
Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :
1.            Meningkatkan mutu IMTAQ
2.            Meningkatkan kualitas pendidik
3.            Meningkatkan kualitas peserta didik melalui IPTEK
4.            Membekali siswa supaya memiliki kemampuan dasar agama, akhlak mulia, budi pekerti, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
5.            Meraih prestasi akademik maupun akademik minimal tingkat Kabupaten / Kota.
6.            Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar,
7.            Mengembangkan proses pembelajaran dengan pendekatan 5 pilar pendidikan: Learning to know, learning to do, learning to be dan learning ti life together.
8.            Mewujudkan suatu managemen sekolah yang demokratis, transparan sehingga memiliki akuntabilitas tinggi.
9.            Memberdayakan peran serta masyarakat yang sadar dan mampu memberikan dukungan terhadap program sekolah yang hijau berbudaya.















1.    Nama       : sujiah,S.Pd,MM
2.    Nip            : 196402071982122001
3.    Riwayat Jabatan Kepala Sekolah
                                : Kepala sekolah SDN Pasir Gunung 4 tahun 2008
                                : Kepala sekolah SDN Tugu 6 tahun 2011
                                : Kepala sekolah SDN Tugu 10 Tahun 2014
4.    Telp/HP    : 0158230584
5.    Email        : sdn_tugu10@yahoo.com
6.    Prestasi Kepala Sekolah         
: Kepala Sekolah teladan/terbaik Kec.Cimanggis tahun 2012


E.Data Siswa
Kls
Tahun Pelajaran
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Jlh
L
P
Jlh
L
P
Jlh
L
P
L
P
Jlh
I
75
46
29
75
41
34
80
39
41
42
43
85
II
84
47
37
78
48
30
76
40
36
37
39
76
III
77
41
36
79
45
34
75
47
28
  42
37
79
IV
76
34
42
72
38
34
77
43
34
47
30
77
V
68
35
33
78
35
   43
71
35
36
43
34
76
VI
66
37
29
64
31
33
76
34
42
34
37
71
JLH Semua
 466
240
206
446
238
208
455
238
217
247
217
464
JLH Romb.
12
12
12
12

Kls
Tahun Pelajaran
2013/2014
2014/2015
2015/2016

Jlh
L
P
Jlh
L
P
Jlh





I
82
40
42
75
33
42






II
76
38
38
84
38
46






III
78
4O
38
83
43
40






IV
77
47
30
80
40
40






V
76
43
33
81
45
36






VI
75
44
31
75
38
37






JLH Semua
461


248


220
478
237
241






JLH Romb.
12
12





 Jumlah Rombel          : 12 (dua belas)
a.       Kelas I             : 2 ( dua ) rombel
b.      Kelas II           : 2 ( dua ) rombel
c.       Kelas III          : 2 ( dua ) rombel
d.      Kelas IV          : 2 ( dua ) rombel
e.       Kelas V           : 2 ( dua ) rombel
f.       Kelas VI          : 2 ( dua ) rombel

Jumlah Siswa                          : 478( empat ratus tujuh puluh delapan))
a.       Kelas I                         : 75(tujuh puluh lima)
b.      Kelas II                       : 84 (delapan puluh empat)
c.       Kelas III                      : 83 (delapan puluh tiga)
d.      Kelas IV                      : 80 (delapan puluh)
e.       Kelas V                       : 81 (delapan puluh satu)
f.       Kelas VI                      : 75 (tujuh pupuluh lima)

F.Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

      No
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah
Pendidikan
Status Kepegawaian
D3
S1
S2
S3
PNS
Non PNS
1.
Pendidik
16
2
13
1

11
5
2.
Tenaga Kependidikan
3
2



1
2





G.  Jumlah Laboratorium    : 3 (dua)
a.       Lab. IPA                     : 1 (satu)                     
b.      Lab. Multimedia         : 1 (satu)
c.       Lab. Bahasa                : 1 (satu)

Jumlah Kelas                           : 12 (dua belas)
Jumlah ruang Pengembangan  : 2 (dua)
a.       Ruang Perpustakaan   : 1 (satu)
b.      Ruang Kesenian          : 1 (satu)
Akreditasi                               : A




H.                                Manajemen Pendidikandi SDN Tugu 10

Pelaksanan MBS di SD Negeri Tugu 10 dilaksanakan  sudah dari awal berdirinya SD ini , dari awal berdirinya hingga saat ini, SD tersebut sudah menerapkan program MBS dalam program pendidikannya. Hanya saja pada saat itu SD tersebut, belum memiliki nama dalam sistem menagennya. Hingga saat ini, SD Negeri Tugu 10 baru memberi nama menagemanya yaitu MBS. Namun dengan adanya  nama baru dalam programn MBS ini tidak ada perubahan melainkan pengembangan-pengembangan yang lebih baik yang  disepakati pihak sekolah, komite sekolah dan orang tua  murid untuk memajukan sekolah ini.  Ada beberapa bidang manajemen/manajerial yang dikembangkan untuk meningkatkan mutu pengelolaan di SDN Tugu 10 yaitu:
1.      Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Pelaksanaan Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran di SD Negeri Tugu 10  tersebut cukup baik. Sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 hingga sekarang menggunakan Kurikulum 2013 hingga sekarang bahwan SDN Tugu 10 ditunjuk oleh Pemerintah Kota Depok sebagai SD Piloting Kurtilas. Dari hasil observasi dan monitoring yang oleh pendampingan, termasuk dalam kategori baik, Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran dapat dilihat secara terperinci tentang materi diantaranya yaitu : materi kurikulum inti masih disusun ditingkat pusat dan materi kurikulum muatan local disusun ditingkat sekolah berdasarkan potensi lingkungan setempat. Pedoman dan kisi-kisi soal disusun ditingkat pusat. Untuk mencapai hasil belajar yang baik perlu adanya perencanaan PBM yang dapat dilihat secara terperinci diantaranya yaitu adanya rencana pembelajaran tahunan, adanya rencana pembelajaran semesteran dan adanya perumusan tujuan.
Pelaksanaan PBM di kelas yang meliputi metode dan media yang digunakan, pemanfaatan sumber belajar yang tersedia, suasana belajar di kelas, aktifitas guru di kelas, aktifitas murid belajar di kelas. Evaluasi PBM termasuk dalam kategori baik dengan cara melakukan pre-test dan post-test setiap kali mengajar, memberikan PR, memberitahu hasil penilaian serta membahas kembali mata pelajaran yang belum dikuasai siswa. Di SD Negeri Tugu 10 sudah menggunakan Pembelajaran Berbasis Multi Media dan IT.



2.      Manajemen Siswa
Untuk mengetahui kegiatan manajemen siswa perlu diperhatikan mulai dari penerimaan siswa baru, data tentang siswa yang kemudian dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental, emosional siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah dikategorikan baik. Kegiatan kemajuan belajar yang mencakup pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan dalam bentuk buku induk, buku presensi,buku cacatan mingguan siswa, buku rapor, buku mutasi serta melaporkan kepada orang tua kemajuan siswa secara periodik dan program supervisi bagi siswa yang punya kelainan dikategorikan baik. Bimbingan dan pembinaan disiplin siswa yang dilakukan di sekolah meliputi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah dalam belajar, baik emosional maupun sosial, bertanggung jawab atas pengendalian disiplin siswa dikategorikan baik. Sekolah menerapkan ketiga hal tersebut dalam manajemen siswa dengan hasil yang baik.
3.      Manajemen Ketenagaan
Pelaksanaan manajemen ketenagaan termasuk dalam kategori cukup. Dapat dilihat secara terperinci, manajemen ketenagaan meliputi : perencanaan pegawai yang sebelumnya dilakukan analisis pekerjaan (Job analisis) dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan (gambaran tentang tugas-tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan) dikategorikan baik. Pengadaan pegawai dengan cara sekolah melakukan rekruitmen dan seleksi pegawai sendiri melalui ujian lisan, tulisan dan praktek termasuk dalam kategori baik. Hubungan kerja sekolah yang sehat dan harmonis sehingga menunjang keberhasilan PBM dikategorikan baik. Evaluasi kinerja pegawai dilakukan secara obyektif dan akurat difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah termasuk dalam kategori baik. Supervisi pembelajaran /PKG dilakukan 2 kali dalam satu tahun, umtuk mengetahui kinerja pegawai/guru agar lebih berpotensi dan mengembangkan budaya keja yang tinggi.
4.      Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang dilaksanakan di SD Negeri Tugun 10 dikategorikan baik karena  manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang ditujukan guru ini memuat 5 item pernyataan dengan berbagai indikator. Diantaranya yaitu: perencanaan sarana dan prasarana hasilnya baik. Pengadaan sarana dan prasarana hasilnya baik. Penyimpanan inventarisasi sarana pendidikan cukup baik baik. Pemeliharaan dan perbaikan sarana pendidikan dilakukan oleh petugas, pemeliharaan bangunan fisik dilakukan oleh penjaga dapat dikategorikan bersistem.

5.      Manajemen Anggaran/ Biaya
Manajemen anggaran/biaya di SD Negeri Tugu 10 dikategorikan baik Dalam manajemen anggaran/ biaya ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu : perencanaan, penggunaan dana dan pertanggungjawaban. Penjabaran dari indikator perencanaan manajemen anggaran/biaya diantarannya yaitu: sekolah selalu merencanakan anggaran dengan matang untuk kelancaran PBM, keuangan sekolah berasal dari anggaran rutin pemerintah, orang tua/ peserta didik dan masyarakat hasilnya baik. Penggunaan dana sekolah dilakukan untuk perbaikan dan rehab gedung hasilnya baik. Sekolah rutin melakukan pertanggungjawaban penggunaan biaya kepada pemerintah melalui pelaporan BOS secara rutin , kepada warga, orang tua siswa dan masyarakat setiap triwulan  sekali dapat melihan dengan jelas penggunaan BOS melalui media madding dan papan pengumuman.
6.      Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Dalam manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat terdapat tiga indikator yaitu : fungsi pokok Husemas, tujuan Husemas dan bentuk operasional Husemas. Fungsi pokok Husemas adalah melaksanakan kegiatan yang berhasil menarik simpati masyarakat dengan hasil baik. Tujuan Husemas adalah meminta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material sehingga dapat meningkatkan prestise sekolah, masyarakat dapat sebagai sumber informasi dan inspirasi bagi sekolah dengan hasil baik. Bentuk operasional partisipasi sekolah melalui komite sekolah dengan hasil baik.

7.      Manajemen Layanan Khusus
Dalam manajemen layanan khusus memuat tiga indikator yaitu : manajemen perpustakaan, kesehatan sekolah dan keamanan sekolah. Manajemen perpustakaan dikelola dengan baik, isinya juga lengkap sehingga pada jam-jam istirahat dan waktu kosong di sekolah, siswa sering membaca buku di perpustakaan dikategorikan baik. Sekolah tidak hanya tempat belajar tetapi juga sebagai tempat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, sekolah meningkatkan program pelayanan kesehatan. Sekolah memberikan pelayanan keamanan pada siswa dan para pegawai yang ada di sekolah dengan kategori baik. Jadi apabila diinterpretasikan ke dalam kriteria hasil perhitungan, dapat dideskripsikan bahwa implementasi manajemen berbasis sekolah di SD Negeri Tugu 10, cukup transparan dan baik.


Peningkatan Sekolah Dalam Penerapan MBS
Dalam penerapan MBS ini, Sekolah Dasar Negeri Tugun 10 telah mengalami beberapa peningkatan diantaranya :
a.       Pembanguanan Gedung
Salah satu bentuk kesuksesan penerapan MBS di SD Negeri Tugu 10 ini  adalah pembangunan gedung sekolah.
b.      Proses Pembelajaran
Cara guru mengajar di kelas, adanya rancangan kegiatan mingguan untuk kegiatan pembelajaran yang harus disiapkan. Proses Pembelajaran menggunakan media Teknologi Komputer.

I.Konsep Manajemen Mutu SDN Tugu 10
SDN Tugu 10 merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan staf  administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program dan tujuan pendidikan. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya.
Keberhasilan sekolah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat dicapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung di sekolah.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah, kemudian dikenal sekolah efektif dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan . Sekolah efektif yakni sekolah efektif menunjukkan pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan (sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sebuah keseimbangan antara produk kerja inovasi manajemen pendidikan dan aplikasinya di sekolah.
            Dari beberapa definisi tentang sekolah efektif diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah dikatakan efektif jika sebuah sekolah dapat menjalankan fungsinya sebagai sekolah dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan yang telah direncanakan sehingga mendapatkan sebuah hasil yang yang maksima.

 Sekolah Efektif Dalam Perspektif Mutu Pendidikan
Penyelenggaraan layanan belajar bagi peserta didik biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungannya dengan kajian kualitas manajemen dan sekolah efektif. Di lingkungan sistem persekolahan, konsep mutu pendidikan dipersepsi berbeda-beda oleh berbagai pihak. Menurut persepsi kebanyakan orang (orang tua dan masyarakat pada umumnya), mutu pendidikan di sekolah secara sederhana dilihat dan perolehan nilai atau angka yang dicapai seperti ditunjukkan dalam hasil-hasil ulangan dan ujian.
Sekolah dianggap bermutu apabila para siswanya, sebagian besar atau seluruhnya, memperoleh nilai/angka yang tinggi, sehingga berpeluang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Persepsi tersebut tidak keliru apabila nilai atau angka tersebut diakui sebagai representasi dari totalitas hasil belajar, yang dapat dipercaya menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif. Artinya, di samping ditunjukkan oleh indikator seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat dalam perolehan angka/nilai yang tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas pribadi para siswanya, seperti tampak dalam kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi-pekerti, beriman dan bertaqwa, tanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain sebagainya. Analisis di atas memberikan pemahaman yang jelas bahwa konsep sekolah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja sekolah.
Kemampuan umum yang dimiliki seorang anak biasanya dipergunakan sebagai prediktor untuk menjelaskan tingkat kemampuan menyelesaikan program belajar, sehingga kemampuan ini sering disebut sebagai scholastic aptitude atau potensi akademik. Seorang siswa yang memiliki potensi akademik yang tinggi diduga memiliki kemampuan yang tinggi pula untuk menyelesaikan program-program belajar atau tugas-tugas belajar pada umumnya di sekolah, dan karenanya diperhitungkan akan memperoleh prestasi yang diharapkan.
Sementara itu, kemampuan khusus atau bakat dijadikan prediktor untuk berprestasi dengan baik dalam bidang kajian khusus seperti dalam bidang karya seni, musik, akting dan sejenisnya. Atas dasar pemahaman ini, maka untuk memperoleh mutu pendidikan sekolah yang baik, para siswa yang dilayaninya harus memiliki potensi yang memadai untuk menyelesaikan program-program belajar yang dituntut oleh kurikulum sekolah.
Kemampuan profesional guru direfleksikan pada mutu pengalaman pembelajaran siswa yang berinteraksi dalam kondisi proses belajar mengajar. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh:
a)      Tingkat penguasaan guru terhadap bahan pelajaran dan penguasaan struktur konsep-konsep keilmuannya;
b)      Metode, pendekatan, gaya/seni dan prosedur mengajar, pemanfaatan fasilitas belajar secara efektif dan efisien;
c)       Pemahaman guru terhadap karateristik kelompok dan perorangan siswa;
d)      Kemampuan guru menciptakan dialog kreatif dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan;
e)      Kepribadian guru.
Atas dasar analisis tersebut, maka upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDN Tugu 10 harus disertai dengan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional dan memperbaiki kualitas kepribadian gurunya. Pada tingkat sekolah, upaya tersebut ditunjukkan dalam kegiatan-kegiatan berikut, yaitu:
a) Interaksi kolegialitas di antara guru-guru;
b) Pemahaman proses-proses kognitif dalam penyelenggaraan pengajaran;
c) Penguasaan struktur pengetahuan mata pelajaran;
d) Pemilikan pemahaman dan penghayatan terhadap nilai, keyakinan, dan standar;
e) Keterampilan mengajar;
f) Pengetahuan bagaimana siswa belajar.

Fasilitas belajar menyangkut ketersediaan hal-hal yang dapat memberikan kemudahan bagi perolehan pengalaman belajar yang efektif dan efisien. Fasilitas belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, komputer, dan kondisi fisik lainnya yang secara langsung mempengaruhi kenyamanan belajar.

3. Aspek Kajian Sekolah Efektif
Dari ciri-ciri yang terkandung pada sekolah efektif, maka terdapat beberapa aspek kajian sekolah efektif antara lain :


a.    Input sekolah
Input sekolah adalah keseluruhan sumber daya sekolah yang mencakup tiga aspek yaitu :
a)      karakteristik sekolah meliputi luas gedung,  luas laboratorium, luas perpustakaan, banyaknya ruang kelas, banyaknya siswa, dan banyaknya dana yang dialokasikan di sekolah;
b)      karakteristik guru meliputi umur, pendidikan,  pengalaman mengajar, dan  gaji guru;
c)       karakteristik siswa meliputi jumlah jam belajar siswa di rumah, jumlah jam les mata pelajaran, pendidikan orangtua siswa, dan  besarnya penghasilan orangtua siswa. 

b.     Kepuasan kerja guru
Kepuasan kerja guru adalah keseluruhan perasaan guru berkenaan dengan berbagai aspek pekerjaannya yang meliputi lima aspek meliputi sumber daya pendidikan,  proses belajar mengajar,  prestasi sekolah,  penghasilan dan penghargaan, dan  kebebasan melakukan aktifitas. 

c.     Iklim sekolah adalah keseluruhan harapan, pendapat, dan pengalaman yang dirasakan oleh guru berkenaan dengan situasi kerjanya yang meliputi lima aspek meliputi kondisi fisik dan fasilitas sekolah, cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, harapan pada prestasi sekolah,  hubungan kerja,  ketertiban/ disiplin sekolah.
d.     Partisipasi orang tua
Partisipasi orangtua siswa terdiri dari 9 indikator yaitu partisipasi dalam :
a)      ikut menentukan kebijakan dan program sekolah;
b)      ikut mengawasi pelaksanaan kebijakan dan program sekolah;
c)       pertemuan rutin di sekolah;
d)      kegiatan ekstrakurikuler;
e)      mengawasi mutu sekolah;
f)       pertemuan komiute sekolah
g)      membiayai pendidikan;
h)      mengembangkan iklim sekolah;
i)        partisipasi dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah.

e.   Prestasi belajar dan konsep diri siswa
Hasil belajar siswa merupakan pengetahuan yang dicapai siswa pada sejumlah mata pelajaran di sekolah. Sedangkan konsep diri siswa adalah pandangan dan penilaian siswa mengenai keseluruhan dirinya yang meliputi dua aspek yaitu : aspek internal diri yang terdiri dari identitas diri, perilaku diri, dan penilaian diri; dan aspek eksternal diri yang terdiri dari fisik diri, etika moral diri, personal diri, famili diri, dan sosial diri.

J. UPAYA PENCAPAIAN SEKOLAH BUDAYA MUTU MBS di SDN
 TUGU 10
1.      Peningkatan Iman dan Takwa
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru.  Kegiatan memerlukan persiapan yang matang dan dana yang memadai.  Kegiatan ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja, melainkan dilaksanakan secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain:
1)      Meningkatkan kualitas pengembangan diri, belajar Iqro’ dan seni baca Al-Qur’an
2)      Belajar membaca Al-Qur’an berupa ayat pendek
3)      Mengadakan pembacaan surat Yasin bersama setiap Jum’at pagi
4)      Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi, ceramah   agama, nasyid dan busana muslim yang diadakan berbagai instansi.
5)      Mengadakan Sholat Dhuha dan Zuhur berjamaah

2.      Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari semua komponen sekolah.  Usaha peningkatan mutu ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai ujian sekolah, karena keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah:
1)      Meningkatkan kualitan pembelajaran
2)      Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
3)      Melaksanakan kegiatan jam tambahan di sore hari
4)    Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains,  lomba pidato dalam Bahasa Inggris
5)    Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti Matematika dan sains.
6)      Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa

3.      Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler
3.1  Peningkatan Kemampuan di bidang seni
           a.       Memasukkan pelajaran seni tertentu kedalam pengembangan diri
           b.      Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun  tingkat kabupaten 

3.2  Peningkatan Kemampuan di bidang olahraga
         a.    Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, catur, dll.
         b.    Membuat sarana olahraga seperti lapangan sepak bola
         c.    Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain
         d.   Mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
         e. Mengikuti kegiatan pertandingan, baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi

4.    Peningkatan di Bidang Kebersihan dan di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah adalah:
1)        Menyusun daftar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
2)        Melaksanakan program penghijauan
3)        Pengadaan/penambahan pot bunga
4)        Mengangkat petugas kebersihan sekolah
5)        Menyediakan alat-alat kebersihan
6)        Menyediakan kotak sampah
7)        Membuat lobang pembuangan sampah
8)        Menyediakan alat-alat P3K
9)        Sebelum pulang siswa diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya
5.    Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
     Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah adalah:
1)        Bekerjasama dengan Puskesman kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan
2)      Penyediaan obat-obatan untuk UKS
3)       Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai petugas kesehatan
4)      Penyediaan ruang khusus sebagai ruang UKS
5)  Bekerja sama dengan Puskesmas dan Pepsodent mengadakan program sikat gigi bersama setiap pagi

2.2 Perencanaan SWOT
            Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai . Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
            Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.                                                                                                    




 Penyelenggaraan Manajemen Berbasis Sekolah SDN Tugu 10
Dalam penyelenggaraan/pelaksanaan MBS di SDN Tugu 10 menganut dasar Manajemen yang bernuansa otonomi, kemandirian dan demokratis;.
a)      Otonomi, mempunyai makna bahwa kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (mutu pendidikan) menurut prakarsa berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dalam bingkai peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
b)      Kemandirian, mempunyai makna bahwa dalam pengambilan keputusan tidak tergantung pada birokrasi yang sentralistik dalam mengelola sumber daya yang ada, mengambil kebijakan, memilih strategi dan metoda dalam memecahkan persoalan yang ada, mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan serta peka dan dapat memanfaatkan peluang yang ada;
c)       Demokratif, mempunyai makna seluruh elemen-elemen sekolah dilibatkan dalam menetapkan, menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan untuk mencapai tujuan sekolah (mutu pendidikan) sehingga memungkinkan tercapainya pengambilan kebijakan yang mendapat dukungan dari seluruh elemen-elemen warga sekolah.

4.       Karakteristik MBS SDN Tugu 10
            
a)      Adanya otonomi yang luas kepada sekolah;
b)      Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua siswa yang tinggi;
c)       Kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional;
d)      Adanya team work yang tinggi, dinamis dan professional.

Karakteristik Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat dilihat pula melalui pendidikan sistem. Hal ini didasari oleh pengertian bahwa sekolah merupakan . Sebuah sistem sehingga penguraian karakteristik MPMBS berdasarkan pada input, proses dan output.
a)      Input Pendidikan
Dalam input pendidikan ini meliputi;
a)      memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas;
b)       sumber daya yang tersedia dan siap;
c)       staf yang kompeten dan berdedikasi tinggI;
d)      memiliki harapan prestasi yang tinggi;
e)      fokus pada pelanggan;
f)       Proses.


Dalam proses terdapat sejumlah karakter yaitu;
a)      PBM yang memiliki tingkat efektifitas yang tinggi ;
b)      Kepemimpinan sekolah yang kuat;
c)       Lingkungan sekolah yang aman dan tertib;
d)      Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif;
e)      Sekolah memiliki budaya mutu;
f)       Sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas, dan  dinamis.

b)      Output yang diharapkan
Output Sekolah adalah Prestasi sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajarn dan manajemen di sekolah. Pada umumnya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa prestasi akademik yang berupa NEM, lomba karya ilmiah remaja, cara-cara berfikir ( Kritis, Kreatif, Nalar, Rasionalog, Induktif, Deduktif dan Ilmiah. Dan output non akademik, berupa keingintahuan yang tinggi, harga diri, kejujuran, kerjasama yang baik, toleransi, kedisiplinan, prestasi olahraga, kesenian dari para peserta didik dan sebagainya.

K.   Prestasi Sekolah / Siswa :
No
Kejuaraan
Tingkat
Tahun
Peringkat

1.

Olimpiade Siswa Nasional IPA
Nasional


Propinsi


Kab/Kota
2010
I

2.
Olimpiade Siswa Nasional
Matematika
Nasional



Propinsi


Kab/Kota
2011
I

3.

Pildacil putra
Nasional


Propinsi


Kab/Kota
2011
III
            

4

Gugus terbaik
Nasional


Propinsi
2012
I
Kab/Kota


5
Sekolah Mutu MBS
Tingkat Propinsi
2015
I
6
Sanitasi Sekolah
Tingat Kota
2015
I
7
Sekolah Pembina
Tingkat Kota
2015
I
                                                                                         
   Depok, Mei 2015
   Kepala Sekolah
                                                                                                                       
                                
                                                                                    SUJIAH,S.Pd,MM
   NIP. 196402071982122001








L. Prestasi Siswa Selengkapnya
1.      Fitri Nur Rahmadanti SDN Tugu 10 – Peringkat 2 tingkat Propinsi perorangan UASBN dengan jumlah nilai 29,25 tahun 2009.
2.      Rizky Yudha Pratama SDN Tugu 10 – Peringkat 3 tingkat Nasional Olimpiade Matematika tahun 2007.
3.      Sharon Francine SDN Tugu 10 – Peringkat 1 tingkat Kota Depok Olimpiade IPA tahun 2010.
4.      Deandra Nabila Putri SDN Tugu 10 – Peringkat 1 tingkat Kecamatan Olimpiade Matematika tahun 2010.
5.      Tanika Shafira Marsha SDN Tugu 10 – Peringkat 1 siswa berprestasi tingkat Kecamatan tahun 2010.
6.      Peringkat 1 Siswa Teladan Putri ( a.n Nurul ) Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 1988-1989.
7.      Peringkat 1 Lomba Mata Pelajaran IPU ( a.n Floweria ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2001-2002.
8.      Peringkat 1 Lomba Teladan Putri ( a.n Dian Asri ) Tingkat Kota Depok Tahun 2001-2002.
9.      Peringkat 11 Lomba Siswa Teladan Putri ( a.n Dian Asri ) Tingkat Provinsi Jawa Barat.
10.  Peringkat 9 dari 27 Provinsi Lomba Mata Pelajaran IPU ( a.n Floweria ) Tingkat Nasional Tahun 2002.
11.  Peringkat 1 Lomba Siswa Teladan Putri ( a.n Sri Nurhendiarni Harahap ) Tingkat Kota Depok Tahun 2002-2003.
12.  Peringkat 5 Lomba Siswa Teladan Putri ( a.n Sri Nurhendiarni Harahap ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2002-2003.
13.  Peringkat 1 Lomba Cerdas Cermat TVRI Jakarta ( a.n Handika, Nurul, Aziz ) se-JABODETABEK Tahun 2003.
14.  Peringkat 1 Lomba Siswa Berprestasi Putri ( a.n Izzati ) Tingkat Kota Depok Tahun 2003-2004.
15.  Peringkat 8 Lomba Siswa Berprestasi Putri ( a.n Izaati ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2004.
16.  Peringkat 1 Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 1991-1992.
17.  Peringkat 1 Lomba Angklung Tingkat Kota Depok Tahun 2003-2004.
18.  Peringkat 1 Lomba Gugus sebagai SD Inti Tingkat Wilayah Tahun 2004-2005.
19.  Peringkat 3 Lomba Gugus sebagai SD Inti Tingkat Provinsi Jawa Barat 2004-2005.
20.  Peringkat 1 ( Terfavorit ) Lomba Kebersihan dan Sekolah Sehat Tingkat Kota Depok Tahun 2005-2006.
21.  Peringkat 1 Lomba Mata Pelajaran IPA ( a.n Andrianto ) Tingkat Kota Depok Tahun 2005.
22.  Peringkat 4 olimpiade MIPA ( a.n Andrianto ) Tingkat Kota Depok Tahun 2006.
23.  Peringkat 1 Lomba Olimpiade Matematika ( a.n Rizky Yudha ) Tingkat Kota Depok Tahun 2007.
24.  Peringkat 2 Lomba Olimpiade Matematika ( a.n Rizky Yudha ) Tingkat Provinsi Tahun 2007.
25.  Peraih Perunggu Lomba Olimpiade Matematika ( a.n Risky Yudha ) Tingkat Nasional Tahun 2008.
26.  Peringkat 2 Siswa Teladan ( a.n Adil Afrizal Gani ) Tingkat Kota Depok Tahun 2009.
27.  Peringkat 1 Siswa Berprestasi ( a.n Tanika Shafira Marsya ) Tingkat Kecamatan Cimanggis Tahun 2010.
28.  Peringkat 1 Lomba Olimpiade MIPA ( a.n Sharone Prancine ) Tingkat Kota Depok Tahun 2010.
29.  Peringkat 7 Lomba Olimpiade Matematika ( a.n Dean dria Putri ) Tingkat Kota Depok Tahun 2010.
30.  Peringkat III Lomba gugus tingkat Kota Depok tahun 2011
31.  Peringkat I Calistung tingkat Kecamatan ( atas nama Ariqah Qurotul Aini) tahun 2011
32.  Peringkat III Tenis Lapangan ( atas nama Delia) tahun 2011
33.  Peringkat I O2SN Cabang Bulutangkis ( atas nama.....) tingkat Kecamatan Tahun 2012
34.  Peringkat I O2SN Cabang Catur ( atas nama Rava) tingkat Kecamatan tahun 2012
35.  Peringkat I O2SN Cabang Renang putri gaya bebas ( atas nama ..) tingkat Kecamatan tahun 2012
36.  Peringkat III O2SN Cabang Tenis Meja putri (atas nama Nadia) Kecamatan
37.  Peringkat II PIDACIL Tingkat kecamatan tahun 2013
38.  Peringkat III  Calistung ( atas nama Ariqah Qurotul Aini ) tingkat Kecamatan tahun 2013
39.  Peringkat III O2SN Cabang Karate ( atas nama Lusia) tingkat Kecamatan tahun 2013
40.  Peringkat III Dongeng Putri( Pasangiri atas nama Sherly ) tingkat Kecamatan Tahun 2013
41.  Peringkat III Volly Putri tingkat Kecamatan tahun 2013
42.  Peringkat III Lomba Cipta Puisi tingkat Kecamatan tahun 2013
43.  Peringkat III Renang gaya kupu- kupu ( atas nama Alia)tingkat Kecamatan tahun 2013
44.  Peringkat I Senam Putra tingkat Kecamatan tahu 2013
45.  Peringkat II Renang putri gaya dada ( atas nama Alia) tingkat Kecamatan tahun 2013
46.  Peringkat II Renang putri gaya kupu-kupu ( atas nama Alia) tingkat
Kecamatatahun 2013.
47.  Jauara I Lomba Adzan Tingkat SD Kecamatan Cimanggis Tahun 2014
48.  Juara I Lomba Tahfidz Al-Quran Juz 30 Tingkat SD Kecamatan Cimanggis tahun 2014
49.  Juara Umum MT Al-Istiqomah Tingkat SD Kecamatan Cimangis Tahun 2014
50.  Peringkat II Guru berprestasi Tingkat Kecamatan Tahun 2015.
51.  Peringkat II Membatik dan Menganyam tingkat Kecamatan Tahun 2015.
52.  Juara III Lomba gambar cerita(FLS2N) tingkat Kota Depok Tahun 2015
53.  Juara II Bola Volly Mini Putri O2SN Sekolah Dasar Tingkat Kota Depok 2015




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan      : SDN TUGU 10
Kelas / Semester          : VI (Enam) / I (Satu)
Tema                           : 3.   Tokoh Dan Penemuan
Sub Tema                    : 3.1 Penemu Yang Mengubah Dunia
Pembelajaran               : 1 (Satu)
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit
Hari/tanggal                : 20 Juni 2015

A.    KOMPETENSI INTI
1.        Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.        Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3.        Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda­benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4.        Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.     KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

·           IPA
Kompetensi Dasar :
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energy listrik, transmisi energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Membuat laporan hasil percobaan tentang hantaran listrik yang mencakup pengumpulan data, penyajian data, dan  penarikan kesimpulan.
Indikator :
1.1.1  Menunjukan perilaku bersyukur dengan ditemukannya energy listrik dalam kehidupan..
2.1.1 Menunjukan perilaku teliti pada saat menulis laporan tentang proses trasmisi dan   distribusi listrik.
3.1.1  Menjelaskan manfaat listrik.
4.3.1  Menulis laporan tentang proses trasmisi dan distribusi listrik.

·           IPS
Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik.
2.1  Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
3.1  Mengemukakan keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang,waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan terhadap keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk cerita, tulisan atau media lainnya.
Indikator :
1.1.1 Meyakini karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia .
2.1.1 Menunjukan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1.1 Menjelaskan penemuan Nicola Tesla yang dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.
4.1.1 Memprediksi hal yang akan terjadi kepada dunia jika listrik tidak ditemukanya.

·           Matematika
Kompetensi Dasar :
1.1  Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
3.7  Memilahkan poligon oleh garis simetri dan dengan simetri rotasi.
4.3  Membentuk/menggambar bangun datar gabungan sederhana serta menghitung luasnya.
Indikator :
1.1.1   Mematuhi ajaran agama yang dianutnya.
2.1.1 Menunjukan perilaku teliti dan disiplin dalam menyelesaikan gambar bangun datar gabungan sederhana.
3.7.1  Membedakan poligon dan bukan poligon.
4.3.1  Menggambar bangun datar gabungan sederhana.
4.3.2  Menghitung luas bangun datar gabungan sederhana.

·           Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar :
1.2 Meresapi makna anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan ciri khusus makhluk hidup, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya.
2.2 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu tentang perubahan benda dan hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya melalui pemanfaatan.
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.2 Menyajikan teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator :
1.2.1 Menunujukan perilaku bersyukur keberadaan ciri khusus makhluk hidup, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya.
2.2.1 Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam menuliskan eksplanasi ilmiah tentang  proses trasmisi dan distribusi listrik.
3.2.1  Menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi ilmiah tentang  hantaran energi listrik.
4.2.1  Menyajikan  teks  eksplanasi ilmiah tentang  proses trasmisi dan distribusi listrik.

C.      TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    Setelah mencari informasi, siswa mampu menjelaskan penemuan Nicola Tesla yang dapat mengubah dunia dengan benar.
2.    Setelah mencari informasi, siswa mampu memprediksi hal yang akan terjadi kepada dunia jika listrik tidak ditemukan.
3.    Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan manfaat listrik dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4.    Setelah berdiskusi, siswa mampu menulis laporan tentang proses trasmisi dan distribusi listrik dengan benar.
5.    Setelah menganalisis teks eksplanasi, siswa mampu menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi dengan benar.
6.    Setelah berdiskusi, siswa mampu menuliskan teks eksplanasi ilmiah tentang proses trasmisi dan distribusi listrik dengan benar.
7.    Dengan mengamati gambar bangun datar, siswa mampu membedakan poligon dan bukan poligon dengan benar.
8.    Setelah mengamati berbagai poligon, siswa mampu menggambar bangun datar gabungan sederhana dengan benar.


D.    MATERI PEMBELAJARAN

1.        IPA: Menjelaskan manfaat listrik dan menulis laporan tentang proses trasmisi dan distribusi listrik.
2.        IPS: Menjelaskan penemuan Nicola Tesla dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia
3.        Matematika: Membedakan poligon dan bukan poligon serta menggambar dan menghitung luas bangun datar gabungan sederhana
4.        Bahasa Indonesia: Menjelaskan dan menyajikan  teks  eksplanasi ilmiah tentang  proses trasmisi dan distribusi listrik.

E.     PENDEKATAN DAN METODA

Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan)
Metoda       : Penugasan, tanya jawab, dan Demontrasi

F.     SUMBER DAN MEDIA

·           Kurikulum 2013
·           Buku Guru Tema 3 dan Buku Siswa Tema 3
·           Kalender Bekas/Kertas
·           Beragam benda elektronik.
·           Beragam benda berbentuk polygon.
·           Gambar distribusi listrik.

G.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan
1.     Semua peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2.     Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik.
3.     Mengkondisikan peserta didik ke dalam situasi belajar yang kondusif.
4.     Memotivasi peserta didik dengan yel-yel atau lagu anak-anak .
5.     Mengadakan tanya jawab untuk mengaitkan pelajaran.
6.     Menginformasikan pembelajaran yang akan pelajari yaitu tentang penemu yang mengubah dunia.
7.     Menyampaikan  tujuan pembelajaran yaitu agar peserta didik mampu menjelaskan suatu penemuan ilmuwan dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

Inti
1.       Sebagai kegiatan pembuka dan untuk meningkatkan  rasa ingin tahu siswa, guru dapat menyalakan lampu listrik di kelas atau membawa beragam benda yang menggunakan energi listrik (telepon genggam, kipas angin, radio, senter, penanak nasi, setrika, lampu dikelas , laptop, dsb).
2.       Guru menanyakan kepada siswa, apa manfaat listrik bagi kehidupanmu?
3.       Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan cara mengacungkan tangan. Guru memilih beberapa siswa untuk menyampaikan jawabannya.
4.       Siswa mengamati gambar rumah Edo yang ada di buku siswa secara Individu.
5.        Berdasarkan hasil pengamatannnya siswa menuliskan manfaat listrik bagi Edo.
6.        Siswa menukar jawab dengan temannya. Siswa mendiskusikan sebanyak-banyaknya manfaat listrik bagi Edo. Misalkan ketika ada gambar televisi dengan listrik Edo bisa menonton televisi sehingga ia mendapatkan hiburan dan mendapatkan informasi-informasi baru. Guru menguatkan betapa pentingnya listrik bagi kehidupan manusia.
7.        Siswa secara individu menuliskan minimal 4 manfaat listrik yang mereka rasakan saat ini. Bagi tempat yang saat ini belum ada listrik, siswa dapat menuliskan andaikan ada listrik hal-hal apa saja yang bisa mereka lakukan.
8.        Siswa mendiskusikan jawaban mereka dengan pasangannya. Ada kemungkinan jawaban setiap siswa berbeda, tergantung dari apa yang mereka rasakan.
9.        Guru memberikan penguatan mengenai betapa banyak manfaat listrik bagi kehidupan manusia. Dengan listrik kita dapat menonton televisi, mendengarkan radio, menyalakan lampu dan lain-lain. Apa yang kamu rasakan ketika pemadaman? Apa yang akan terjadi jika dengan kehidupan kita jika tidak ada listrik.
10.    Dengan pertanyaan ini diharapkan siswa dapat semakin bersyukur bahwa dalam kehidupan mereka ada listrik yang manfaatnya begitu besar.
11.    Guru juga dapat menceritakan pengalamannya waktu dulu sebelum ada listrik. Jika hal ini tidak memungkinkan, guru dapat meminta siswa untuk menanyakan kepada keluarga mereka (nenek, kakek atau orangtua) bagaimana kondisi dahulu ketika belum ada listrik. Jika hal ini juga tidak mungkin, guru dapat menghadirkan cerita kehidupan dahulu sebelum ada listrik.
12.    Setelah siswa memahami betapa banyak manfaat listrik dalam kehidupan mereka, guru secara klasikal menanyakan kepada siswa siapakah orang yang berperan penemu listrik hingga mengubah dunia.
13.    Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mengangkat tangan kanan.
14.    Guru membawa gambar Nikola Tesla dalam ukuran yang besar (A3) apabila sulit bisa disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
15.    Guru menempel gambar tersebut di papan tulis.
16.    Guru meminta setiap siswa membuat satu pertanyaan tentang Nikola Tesla.
17.    Guru mengarahkan pertanyaan yang dibuat siswa mengarah pada penemuan, cara Nikola Tesla menemukan, kenapa dia ingin menemukan, manfaat dari penemuan.
18.    Pertanyaan yang dibuat oleh siswa ditempel di papan tulis di dekat poster Nikola Tesla.
19.    Siswa mengamati petanyaan yang telah dibuat oleh temannya.
20.    Jika jumlah siswa banyak, pertanyaan dapat dikumpulkan dalam 4 kelompok. Supaya ketika melihat pertanyaan tidak terlalu banyak siswa.
21.    Guru dan siswa menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang penting tentang Nikola Tesla.
22.    Guru mencatat pertanyaan-pertanyaan penting tersebut di papan tulis.
23.    Siswa akan bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.
24.    Setiap kelompok akan mencari informasi dari berbagai sumber (teks buku siswa, buku, internet, artikel) tentang Nikola Tesla.
25.    Siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan tersebut, dan menuliskan di belakang kalender bekas.
26.    Salah satu siswa dalam kelompok akan mempresentasikan jawabannya di depan kelompok lain. Siswa berputar searah jarum jam.
27.    Guru menguatkan dengan rasa ingin tahu yang tinggi Nikola Tesla bisa mengubah dunia dengan temuannya. Kalian juga dapat mengubah dunia kelak, dengan temuan kalian. Apakah kalian ingin menjadi penemu? Sikap apa yang harus kalian tunjukkan supaya kalian dapat menjadi penemu yang mengubah dunia?
28.    Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa.
a.    Hal apa saja yang dilakukan oleh Nikola Tesla?
b. Bagaimana penemuan Nikola Tesla tersebut mampu mengubah kehidupan warga dunia? Jelaskan dengan singkat.
c.   Menurutmu, apa yang akan terjadi dengan kehidupan di dunia saat ini, jika Nikola Tesla tidak menemukan pembangkit listrik. Tuliskan dalam satu paragraf sederhana.
Produk ini akan dinilai dengan penilaian 1.
29.    Siswa menukarkan jawabannya dengan temannya. Guru memberikan penguatan. Guru menguatkan bahwa setiap dari kita harus bersyukur kepada Tuhan telah diberikan akal sehingga dapat menemukan sesuatu. Bagaimana cara bersyukur? Dengan memanfaatkan akal yang telah diberikan dengan sebaik mungkin. Belajar rajin, kerja keras supaya dapat mengubah dunia.
30.    Siswa tetap duduk dalam kelompok.
31.    Guru menanyakan kepada siswa, bagaimana listrik bisa sampai ke rumah kita?
32.    Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan berdiskusi kelompok.
33.    Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan jawabannya.
34.    Guru menuliskan jawaban setiap kelompok di papan tulis.
35.    Guru meminta setiap siswa untuk membaca teks yang ada di buku siswa tentang proses transmisi dan distribusi listrik.
36.    Siswa membaca teks dengan membaca senyap.
37.    Setelah membaca, siswa mendiskusikan dalam kelompoknya mengenai proses trasmisi dan distibusi listrik. Siswa membandingkan jawaban awal mereka dengan informasi yang baru saja dibacanya.
38.     Dalam kelompok siswa membuat alur proses trasmisi dan distribusi listrik dengan bahasa mereka sendiri.
39.    Siswa mempresentasikan jawaban awal dan alur yang dibuat kepada kelompok lain.
Contoh presentasi
a.     Tadinya kami berpikir bahwa listrik sampai ke rumah kita  
     dengan cara....
b.    Ternyata listrik bisa sampai di rumah kita dengan cara ....
40.    Guru memberikan penguatan tentang proses ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan.
41.    Secara individu, siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa
a.         Jelaskan proses trasmisi dan distribusi listrik sehingga sampai di rumahmu.
c.         Apa manfaat SUTET?
d.        Proses apa yang terjadi pada bagian pembangkit tenaga listri?
42.    Siswa menukarkan jawabannya dengan temannya dan saling mengkoreksi.
43.    Guru memberikan penguatan bahwa mereka  harus bersyukur pada Tuhan yang telah menyediakan beragam sumber daya alam yang kemudian  bisa digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Wujud syukur tersebut tentunya dengan menjaga kebersihan sumber daya alam tersebut, seperti tidak mengotori sungai atau air terjun saat kita berwisata ke tempat-tempat tersebut.
44.    Guru menyampaikan kepada bahwa teks yang telah dibaca adalah teks eksplanasi ilmiah.
45.    Dalam kelompoknya, siswa menganalisis ciri-ciri teks eksplanasi ilmiah.
46.    Siswa menuliskan jawabannya pada kalender bekas.
47.    Setiap kelompok menempel jawabannya di papan tulis. Setiap kelompok searah jarum jam akan membaca jawaban dari kelompok lain. Siswa diizinkan   untuk memberikan komentar  terhadap jawaban kelompok lain.
48.    Guru dan siswa menyimpulkan bersama mengenai teks eksplanasi ilmiah.
49.    Kegiatan Alternatif jika tidak bisa mendatangkan nara sumber PLN ataupun kunjungan ke kantor PLN, guru kelas ataupun guru lain yang mengerti tentang materi terkait, dapat menjadi nara sumber.
50.    Setelah siswa belajar proses trasmisi listrik dan mendengarkan nara sumber, Siswa menulis laporan tentang proses transmisi dan proses distribusi tersebut dalam bentuk  teks eksplanasi, dengan memperhatikan kriteria yang diberikan.
Hal-hal yang harus ada dalam tulis siswa yaitu:
a.         Tuliskan informasi hasil pengamatan tentang proses transmisi dan distribusi listrik hingga sampai di sekolahmu.
b.        Tuliskan fakta manfaat listrik yang kamu rasakan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitarmu.
c.         Perhatikan penggunaan kosakata, huruf besar, tanda baca,  dan kerapian tulisan.
Laporan ini akan dinilai dengan menggunakan penilaian 2
51.  Siswa mengerjakan latihan soal untuk memperkuat pemahaman tentang proses transmisi dan distribusi energi listrik.
52.  Siswa diminta mengidentifikasi bagian-bagian dari proses hantaran energi listrik tersebut.
53.  Siswa kembali mengamati gambar proses transmisi dan distribusi listrik di halaman sebelumnya untuk menemukan bentuk-bentuk yang ditemukan.
54.  Dari gambar tersebut, siswa kemudian menggambar  bentuk-bentuk dasar bangun datar dan menuliskan nama bangun datar tersebut dan menyimpulkan bahwa   beberapa bentuk yang  mereka temukan adalah poligon.
55.    Dari gambar tersebut, siswa menggambar bentuk-bentuk dasar bangun datar dan menuliskan nama bangun datar tersebut. Siswa menyimpulkan bahwa beberapa bentuk yang mereka temukan adalah poligon.
56.    Siswa mengklasifikasi bentuk yang mereka temukan pada gambar proses transmisi ke dalam kolom poligon dan bukan poligon.
57.    Siswa mendiskusikan hasil jawaban dengan temannya.
58.    Siswa melakukan pengamatan benda-benda di sekitar mereka dan mengelompok  kan pada kolom poligon dan bukan poligon. Guru diharapkan dapat menyiapkan beragam benda berbentuk poligon untuk memperkaya pengetahuan siswa. 
59.    Siswa menjawab pertanyaan bacaan tentang manfaat poligon dalam kehidupan sehari-hari dan mendiskusikan hasil jawaban dengan teman dan guru.
60.    Setelah siswa dan guru mendiskusikan jawaban pertanyaan yang ada di buku siswa, guru memberikan penguatan tentang poligon dan manfaat poligon. Siswa membaca bacaan tentang sarang lebah juga terdiri dari poligon untuk menambah pemahaman mereka.
61.    Siswa menganalisa ciri-ciri poligon dan menuliskannya dalam bentuk diagram frayer.
62.    Siswa mengerjakan 4 nomor latihan tentang poligon.
63.    Siswa menjawab pertanyaan yang ada di kolom renungan. Guru membimbing pemahaman siswa untuk dapat menghubungkan pembelajaran hari ini dengan nilai spiritual dan nilai sosial.
64.    Siswa diminta mencari lebih banyak lagi tentang bentuk poligon di sekitar sekolah.
65.    Jika tidak terdapat energi listrik di rumah, guru bisa menyiapkan materi pelajaran tentang proses transisi dan distribusi dalam bentuk gambar besar yang kemudian didiskusikan bersama siswa di kelas. 

Penutup
1.      Peserta didik bertanya tentang hal yang belum di pahami.
2.      Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat simpulan tentang materi pelajaran .
3.      Guru melakukan penilaian hasil belajar.
4.      Menyampaikan pesan mengenai manfaat listrik terhadap kehidupan manusia.
5.      Peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
6.      Peserta didik pulang dengan tertib.


H.    PENILAIAN
Ø  Penilaian Sikap (IPA dan Bahasa Indonesia).
Kompetensi yang dinilai :
·         Menjelaskan proses transmisi dan distribusi listrik.
·         Menjelaskan manfaat listrik.
·         Menganalisis ciri-ciri teks eksplanasi.
·         Membuat teks eksplanasi ilmiah.

Format Penilaian Sikap
No
Nama
Aspek yang di nilai
Transmisi
Manfaat
Teks Eksplanasi
Kata Baku
Tanda Baca
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1

1






















2






















3






















4






















5






















6






















7






















Keterangan:  4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Ø  Penilaian Pengetahuan (IPS)
Tes tertulis
Kerjakan soal dibawah ini!
1.      Apa yang ditemukan oleh Nikola Tesla sehingga bisa mengubah dunia?
2.      Apa yang dimaksud dengan transmisi listrik?
3.      Apa yang dimaksud dengan distribusi listrik?
4.      Apa kepanjangan dari istilah SUTET?
5.      Apa yang akan terjadi jika Nikolas Tesla tidak menemukan pembangkit listrik?
Kunci Jawaban.
1.         Pembangkit listrik
2.         Proses transmisi yaitu jaringan  untuk menyalurkan energi listrik tegangan tinggi dari pusat pembangkit listrik ke gardu-gardu induk.
3.         Proses distribusi yaitu jaringan untuk menyalurkan energi listrik bertegangan rendah dari gardu induk ke rumah-rumah warga.
4.         Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
5.         Masyarakat dunia akan menjalani kehidupan dengan cara sangat sederhana tidak maju seperti saat ini.
Skor penilaian = jawaban benar x 20

Ø  Penilaian Keterampilan (Matematika)
Kompetensi yang dinilai
·         Menggambar bangun datar gabungan sederhana.
·         Menghitung luas bangun datar gabungan sederhana.
No
Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Gambar bangun datar gabungan
Luas bangun datar gabungan
4
3
2
1
4
3
2
1
1









2









3









4









5









Keterangan:  4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Mengetahui
Instruktur





SUJIAH,S.Pd,MM
             NIP. 196402071982122001
Cianjur, 20 Oktober 2015
Guru Model





YUSU,S.Pd,MM
                    NIP. 106607102005011006















                                                                                               




























                                              


Tidak ada komentar:

Posting Komentar