SDN
TUGU 10
KECAMATAN
CIMANGGIS - DEPOK
A. Kondisi Umum
Secara goegrafis SDN TUGU 10 letaknya sangat strategis, yakni di salah satu
akses Jl. Juanda jalur alternati menuju Pemerintahan Kota Depok dan Jakarta terletak
di Jl. Taman Duta 2 Pondok Duta I Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok .termasuk gugus V.
Karena kota Depok
merupakan daerah penyangga Ibu Kota Negara, maka mesyarakatnya lebih bersifat
heterogen dan lebih akomodatif terhadap berbagai perubahan yang datang dari
dalam maupun luar negeri.
Kondisi masyarakat yang demikian tentu saja membawa pengaruh kuat terhadap
perkembangan pendidikan khususnya terhadap keberadaan SDN Tugu 10.
Posisi SDN Tugu 10 dibandingkan dengan
sekolah lain memiliki kedudukan yang sangat strategis, di mana beberapa
kebijakan umum mengenai pengelolaan SDN Tugu 10 banyak sekali yang bersumber atau dimotori
oleh SDN Tugu 10.
Hal ini di sebabkan oleh kedudukannya sebagai SD inti.Yang secara otomaatis
menjadi kepala gugus.
Lulusan SDN Tugu 10 pada tiga tahun terakhir ada yang bisa
menembus masuk ke sekolah lanjutan favorit di Kota Depok, dan berdasarkan
informasi yang disampaikan melalui hasil investigasi, ternyata lulusan SDN Tugu 10 banyak yang
berprestasi di sekolah lanjutan yang mereka masuki, baik di Depok maupun di Jakarta
Hal tersebut tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi SDN Tugu 10 untuk terus
meningkatkan pemberdayaan seluruh potensi yang dimilikinya.
B. Sejarah SDN Tugu 10
SDN Tugu 10 didirikan pada tahun 1986 diatas lahan yang
kurang memadai, yaitu di pinggir jalan Taman Duta II, oleh karena itu Kepala Sekolah pada waktu
itu Kepala SDN Tugu 10 pertama Bapak Ading Suherlan bersama kepala
Dinas kecamatan Cimanggis Drs.Andi Suwandi berpikir keras untuk mendapatkan
tempat yang lebih luas dan memadai dan mereka berhassil memindahkanny ke
sebelah barat, di atas lahan yang lebih luas ( 858 M2). Pada tahun
1990 sampai dengan sekarang. Seiring dengan perkembangan Zaman dan bertambahnya
jumlah penduduk, rotasi dan mutasi pegawai maka saya ( Drs. Darman Saleh
Harahap ).di tugaskan untuk memimpin dan mengelola sekolah ini sejak Januari 2007
sampai dengan seka
A. Data Sekolah
|
||
1.
|
Nama Sekolah
|
SDN TUGU 10
|
2.
|
NPSN
|
20228979
|
3.
|
Alamat Sekolah
|
|
Jalan
|
Taman Duta II Pondok Duta I
|
|
Kecamatan
|
Cimanggis
|
|
Kabupaten/Kota
|
Kota Depok
|
|
Provinsi
|
Jawa Barat
|
|
4.
|
Telepon/HP/Fax
|
(021) 8717894
|
5.
|
Email/Web-site
|
|
6.
|
Status Sekolah
|
Negeri
|
7.
|
Nilai Akreditasi Sekolah
|
A
|
8.
|
Akreditasi Trakhir
Tahun
|
2014
|
9.
|
Apakah Sudah
memiliki jaringan Internet (schoolnet)
|
Ya
|
10.
|
Apakah Sekolah sudah memiliki fasilitas HOT-SPOT
|
Ya
|
B.
Visi Sekolah:
|
Terwujudnya sekolah yang unggul dalam IMTAQ ,
IPTEK dan mampu bersaing dengan sekolah Standar Nasional lainnya serta
berwawasan
|
Indikator Visi:
|
1. Terwujudnya prestasi akademik
2. Terwujudnya prestasi bidang non akademik
3. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang sesuai
dengan SNP
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang kondusif,
nyaman dan efektif
5. Terwujudnya Profesionalisme Pendidik dan
tenaga Kependidikan
6. Terwujudnya sarana prasarana pendidikan yang
memadai sesuai perkembangan
7. Terwujudnya fungsi-fungsi pengelolaan sekolah
8. Terwujudnya sumber dana dan pembiayaan pendidikan yang memadai
9. Terwujudnya sistem penilaian yang akurat,
efektif dan objektif
10. Terwujudnya perilaku dan
sikap yang membudaya dan lingkungan sekolah dan masyarakat yang kondusif
|
C. MISI SDN TUGU 10
1.
Meningkatkan kualitas keimanan dan
ketaqwaan.
2.
Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan
IPTEK
3.
Meningkatkan kemampuan profesional guru.
4.
Meningkatkan kedisiplinan dengan kesadaran
peduli lingkungan
5.
Meningkatkan rasa nasionalisme.
6.
Meningkatkan kualitas guru dan siswa yang
berbudaya lokal, berwawasan global,dan berprestasi di jenjang sekolah
lanjutan
7.
Mewujudkan sekolah berbasis lingkungan menuju
sekolah Adhiwiyata
TUJUAN SEKOLAH
Mengacu
pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan mutu IMTAQ
2.
Meningkatkan kualitas pendidik
3.
Meningkatkan kualitas peserta didik melalui IPTEK
4.
Membekali siswa supaya memiliki kemampuan dasar agama, akhlak mulia, budi
pekerti, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi.
5.
Meraih prestasi akademik maupun akademik minimal tingkat Kabupaten /
Kota.
6.
Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar,
7.
Mengembangkan
proses pembelajaran dengan pendekatan 5 pilar pendidikan: Learning to know, learning to do,
learning to be dan learning ti life together.
8.
Mewujudkan suatu managemen sekolah yang demokratis, transparan sehingga
memiliki akuntabilitas tinggi.
9.
Memberdayakan peran serta masyarakat yang sadar dan mampu memberikan dukungan terhadap program sekolah
yang hijau berbudaya.
|
1.
Nama :
sujiah,S.Pd,MM
2.
Nip :
196402071982122001
3.
Riwayat Jabatan Kepala Sekolah
: Kepala sekolah SDN Pasir Gunung 4 tahun 2008
: Kepala sekolah SDN Tugu 6 tahun 2011
: Kepala sekolah SDN Tugu 10 Tahun 2014
4.
Telp/HP :
0158230584
5.
Email :
sdn_tugu10@yahoo.com
6.
Prestasi Kepala Sekolah
: Kepala Sekolah
teladan/terbaik Kec.Cimanggis tahun 2012
E.Data Siswa
Kls
|
Tahun Pelajaran
|
|||||||||||
2009/2010
|
2010/2011
|
2011/2012
|
2012/2013
|
|||||||||
Jlh
|
L
|
P
|
Jlh
|
L
|
P
|
Jlh
|
L
|
P
|
L
|
P
|
Jlh
|
|
I
|
75
|
46
|
29
|
75
|
41
|
34
|
80
|
39
|
41
|
42
|
43
|
85
|
II
|
84
|
47
|
37
|
78
|
48
|
30
|
76
|
40
|
36
|
37
|
39
|
76
|
III
|
77
|
41
|
36
|
79
|
45
|
34
|
75
|
47
|
28
|
42
|
37
|
79
|
IV
|
76
|
34
|
42
|
72
|
38
|
34
|
77
|
43
|
34
|
47
|
30
|
77
|
V
|
68
|
35
|
33
|
78
|
35
|
43
|
71
|
35
|
36
|
43
|
34
|
76
|
VI
|
66
|
37
|
29
|
64
|
31
|
33
|
76
|
34
|
42
|
34
|
37
|
71
|
JLH Semua
|
466
|
240
|
206
|
446
|
238
|
208
|
455
|
238
|
217
|
247
|
217
|
464
|
JLH Romb.
|
12
|
12
|
12
|
12
|
Kls
|
Tahun Pelajaran
|
|||||||||||
2013/2014
|
2014/2015
|
2015/2016
|
||||||||||
Jlh
|
L
|
P
|
Jlh
|
L
|
P
|
Jlh
|
||||||
I
|
82
|
40
|
42
|
75
|
33
|
42
|
||||||
II
|
76
|
38
|
38
|
84
|
38
|
46
|
||||||
III
|
78
|
4O
|
38
|
83
|
43
|
40
|
||||||
IV
|
77
|
47
|
30
|
80
|
40
|
40
|
||||||
V
|
76
|
43
|
33
|
81
|
45
|
36
|
||||||
VI
|
75
|
44
|
31
|
75
|
38
|
37
|
||||||
JLH Semua
|
461
|
248
|
220
|
478
|
237
|
241
|
||||||
JLH Romb.
|
12
|
12
|
Jumlah Rombel :
12 (dua belas)
a.
Kelas I : 2 ( dua ) rombel
b.
Kelas II : 2 ( dua ) rombel
c.
Kelas III : 2 ( dua ) rombel
d.
Kelas IV : 2 ( dua ) rombel
e.
Kelas V : 2 ( dua ) rombel
f.
Kelas VI : 2 ( dua ) rombel
Jumlah Siswa :
478( empat ratus tujuh puluh delapan))
a.
Kelas I :
75(tujuh puluh lima)
b.
Kelas II : 84 (delapan puluh empat)
c.
Kelas III :
83 (delapan puluh tiga)
d.
Kelas IV : 80 (delapan puluh)
e.
Kelas V : 81 (delapan puluh satu)
f.
Kelas VI : 75 (tujuh pupuluh lima)
F.Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No
|
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
Jumlah
|
Pendidikan
|
Status Kepegawaian
|
||||
D3
|
S1
|
S2
|
S3
|
PNS
|
Non PNS
|
|||
1.
|
Pendidik
|
16
|
2
|
13
|
1
|
11
|
5
|
|
2.
|
Tenaga Kependidikan
|
3
|
2
|
1
|
2
|
G. Jumlah
Laboratorium :
3 (dua)
a.
Lab. IPA :
1 (satu)
b.
Lab. Multimedia : 1 (satu)
c.
Lab. Bahasa :
1 (satu)
Jumlah Kelas : 12 (dua belas)
Jumlah ruang
Pengembangan : 2 (dua)
a.
Ruang Perpustakaan : 1 (satu)
b.
Ruang Kesenian : 1 (satu)
Akreditasi : A
H. Manajemen
Pendidikandi SDN Tugu 10
Pelaksanan MBS di SD Negeri Tugu 10 dilaksanakan
sudah dari awal berdirinya SD ini , dari awal berdirinya hingga saat ini, SD
tersebut sudah menerapkan program MBS dalam program pendidikannya. Hanya saja
pada saat itu SD tersebut, belum memiliki nama dalam sistem menagennya. Hingga
saat ini, SD Negeri Tugu 10 baru memberi nama menagemanya yaitu MBS. Namun
dengan adanya nama baru dalam programn MBS ini tidak ada perubahan
melainkan pengembangan-pengembangan yang lebih baik yang disepakati pihak
sekolah, komite sekolah dan orang tua murid untuk memajukan sekolah
ini. Ada beberapa bidang manajemen/manajerial yang dikembangkan
untuk meningkatkan mutu pengelolaan di SDN Tugu 10 yaitu:
1. Manajemen
Kurikulum dan Program Pengajaran
Pelaksanaan Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
di SD Negeri Tugu 10 tersebut cukup
baik. Sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 hingga sekarang menggunakan Kurikulum
2013 hingga sekarang bahwan SDN Tugu 10 ditunjuk oleh Pemerintah Kota Depok
sebagai SD Piloting Kurtilas. Dari hasil observasi dan monitoring yang oleh
pendampingan, termasuk dalam kategori baik, Manajemen Kurikulum dan Program
Pengajaran dapat dilihat secara terperinci tentang materi diantaranya yaitu :
materi kurikulum inti masih disusun ditingkat pusat dan materi kurikulum muatan
local disusun ditingkat sekolah berdasarkan potensi lingkungan setempat.
Pedoman dan kisi-kisi soal disusun ditingkat pusat. Untuk mencapai hasil
belajar yang baik perlu adanya perencanaan PBM yang dapat dilihat secara
terperinci diantaranya yaitu adanya rencana pembelajaran tahunan, adanya
rencana pembelajaran semesteran dan adanya perumusan tujuan.
Pelaksanaan PBM di kelas yang meliputi
metode dan media yang digunakan, pemanfaatan sumber belajar yang tersedia,
suasana belajar di kelas, aktifitas guru di kelas, aktifitas murid belajar di
kelas. Evaluasi PBM termasuk dalam kategori baik dengan cara melakukan
pre-test dan post-test setiap kali mengajar, memberikan PR, memberitahu hasil
penilaian serta membahas kembali mata pelajaran yang belum dikuasai siswa. Di
SD Negeri Tugu 10 sudah menggunakan Pembelajaran Berbasis Multi Media dan IT.
2. Manajemen
Siswa
Untuk mengetahui kegiatan manajemen siswa perlu
diperhatikan mulai dari penerimaan siswa baru, data tentang siswa yang kemudian
dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental, emosional
siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah dikategorikan baik. Kegiatan
kemajuan belajar yang mencakup pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan dalam
bentuk buku induk, buku presensi,buku cacatan mingguan siswa, buku rapor, buku
mutasi serta melaporkan kepada orang tua kemajuan siswa secara periodik dan
program supervisi bagi siswa yang punya kelainan dikategorikan baik. Bimbingan
dan pembinaan disiplin siswa yang dilakukan di sekolah meliputi bimbingan dan
bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah dalam belajar, baik emosional maupun
sosial, bertanggung jawab atas pengendalian disiplin siswa dikategorikan baik.
Sekolah menerapkan ketiga hal tersebut dalam manajemen siswa dengan hasil yang
baik.
3. Manajemen
Ketenagaan
Pelaksanaan manajemen ketenagaan termasuk dalam kategori
cukup. Dapat dilihat secara terperinci, manajemen ketenagaan meliputi :
perencanaan pegawai yang sebelumnya dilakukan analisis pekerjaan (Job analisis)
dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan (gambaran tentang
tugas-tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan) dikategorikan baik. Pengadaan
pegawai dengan cara sekolah melakukan rekruitmen dan seleksi pegawai sendiri
melalui ujian lisan, tulisan dan praktek termasuk dalam kategori baik. Hubungan
kerja sekolah yang sehat dan harmonis sehingga menunjang keberhasilan PBM
dikategorikan baik. Evaluasi kinerja pegawai dilakukan secara obyektif dan
akurat difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan
sekolah termasuk dalam kategori baik. Supervisi pembelajaran /PKG dilakukan 2
kali dalam satu tahun, umtuk mengetahui kinerja pegawai/guru agar lebih
berpotensi dan mengembangkan budaya keja yang tinggi.
4. Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang
dilaksanakan di SD Negeri Tugun 10 dikategorikan baik karena manajemen
sarana dan prasarana pendidikan yang ditujukan guru ini memuat 5 item
pernyataan dengan berbagai indikator. Diantaranya yaitu: perencanaan sarana dan
prasarana hasilnya baik. Pengadaan sarana dan prasarana hasilnya baik.
Penyimpanan inventarisasi sarana pendidikan cukup baik baik. Pemeliharaan dan
perbaikan sarana pendidikan dilakukan oleh petugas, pemeliharaan bangunan fisik
dilakukan oleh penjaga dapat dikategorikan bersistem.
5. Manajemen
Anggaran/ Biaya
Manajemen anggaran/biaya di SD Negeri Tugu 10
dikategorikan baik Dalam manajemen anggaran/ biaya ini dibagi menjadi tiga
kategori yaitu : perencanaan, penggunaan dana dan pertanggungjawaban.
Penjabaran dari indikator perencanaan manajemen anggaran/biaya diantarannya
yaitu: sekolah selalu merencanakan anggaran dengan matang untuk kelancaran PBM,
keuangan sekolah berasal dari anggaran rutin pemerintah, orang tua/ peserta
didik dan masyarakat hasilnya baik. Penggunaan dana sekolah dilakukan untuk
perbaikan dan rehab gedung hasilnya baik. Sekolah rutin melakukan
pertanggungjawaban penggunaan biaya kepada pemerintah melalui pelaporan BOS
secara rutin , kepada warga, orang tua siswa dan masyarakat setiap triwulan sekali dapat melihan dengan jelas penggunaan
BOS melalui media madding dan papan pengumuman.
6. Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Dalam manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
terdapat tiga indikator yaitu : fungsi pokok Husemas, tujuan Husemas dan bentuk
operasional Husemas. Fungsi pokok Husemas adalah melaksanakan kegiatan yang
berhasil menarik simpati masyarakat dengan hasil baik. Tujuan Husemas adalah
meminta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material
sehingga dapat meningkatkan prestise sekolah, masyarakat dapat sebagai sumber
informasi dan inspirasi bagi sekolah dengan hasil baik. Bentuk operasional
partisipasi sekolah melalui komite sekolah dengan hasil baik.
7. Manajemen
Layanan Khusus
Dalam manajemen layanan khusus memuat tiga indikator
yaitu : manajemen perpustakaan, kesehatan sekolah dan keamanan sekolah.
Manajemen perpustakaan dikelola dengan baik, isinya juga lengkap sehingga pada
jam-jam istirahat dan waktu kosong di sekolah, siswa sering membaca buku di
perpustakaan dikategorikan baik. Sekolah tidak hanya tempat belajar tetapi juga
sebagai tempat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, sekolah meningkatkan
program pelayanan kesehatan. Sekolah memberikan pelayanan keamanan pada siswa
dan para pegawai yang ada di sekolah dengan kategori baik. Jadi apabila
diinterpretasikan ke dalam kriteria hasil perhitungan, dapat dideskripsikan
bahwa implementasi manajemen berbasis sekolah di SD Negeri Tugu 10, cukup
transparan dan baik.
Peningkatan Sekolah Dalam Penerapan MBS
Dalam penerapan MBS ini, Sekolah Dasar Negeri Tugun 10
telah mengalami beberapa peningkatan diantaranya :
a. Pembanguanan
Gedung
Salah satu bentuk kesuksesan penerapan MBS di SD Negeri Tugu 10 ini adalah pembangunan gedung sekolah.
b. Proses
Pembelajaran
Cara guru mengajar di kelas, adanya rancangan kegiatan mingguan
untuk kegiatan pembelajaran yang harus disiapkan. Proses Pembelajaran
menggunakan media Teknologi Komputer.
I.Konsep Manajemen Mutu SDN Tugu 10
SDN Tugu 10 merupakan suatu institusi yang
didalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai
tugas tertentu dalam melancarkan program dan tujuan pendidikan. Sebagai
institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta
kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan
keahlian dan keterampilannya.
Keberhasilan sekolah merupakan ukuran bersifat
mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat
dicapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung
di sekolah.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah,
kemudian dikenal sekolah efektif dan efisien yang mengacu pada sejauh mana
sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai
apa yang telah direncanakan . Sekolah efektif yakni sekolah efektif menunjukkan
pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi
ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun
fungsi pendidikan (sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sebuah
keseimbangan antara produk kerja inovasi manajemen pendidikan dan aplikasinya
di sekolah.
Dari beberapa definisi tentang
sekolah efektif diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah dikatakan efektif
jika sebuah sekolah dapat menjalankan fungsinya sebagai sekolah dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan yang telah direncanakan sehingga
mendapatkan sebuah hasil yang yang maksima.
Sekolah Efektif Dalam Perspektif Mutu
Pendidikan
Penyelenggaraan layanan belajar bagi peserta didik
biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungannya dengan
kajian kualitas manajemen dan sekolah efektif. Di lingkungan sistem
persekolahan, konsep mutu pendidikan dipersepsi berbeda-beda oleh berbagai
pihak. Menurut persepsi kebanyakan orang (orang tua dan masyarakat pada
umumnya), mutu pendidikan di sekolah secara sederhana dilihat dan perolehan
nilai atau angka yang dicapai seperti ditunjukkan dalam hasil-hasil ulangan dan
ujian.
Sekolah dianggap bermutu apabila para siswanya,
sebagian besar atau seluruhnya, memperoleh nilai/angka yang tinggi, sehingga
berpeluang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Persepsi
tersebut tidak keliru apabila nilai atau angka tersebut diakui sebagai
representasi dari totalitas hasil belajar, yang dapat dipercaya menggambarkan
derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu
memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif. Artinya, di samping ditunjukkan
oleh indikator seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat dalam
perolehan angka/nilai yang tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik
kepemilikan kualitas pribadi para siswanya, seperti tampak dalam kepercayaan
diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi-pekerti,
beriman dan bertaqwa, tanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain
sebagainya. Analisis di atas memberikan pemahaman yang jelas bahwa konsep
sekolah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja sekolah.
Kemampuan umum yang dimiliki seorang anak biasanya
dipergunakan sebagai prediktor untuk menjelaskan tingkat kemampuan
menyelesaikan program belajar, sehingga kemampuan ini sering disebut sebagai scholastic
aptitude atau potensi akademik. Seorang siswa yang memiliki potensi
akademik yang tinggi diduga memiliki kemampuan yang tinggi pula untuk
menyelesaikan program-program belajar atau tugas-tugas belajar pada umumnya di
sekolah, dan karenanya diperhitungkan akan memperoleh prestasi yang diharapkan.
Sementara itu, kemampuan khusus atau bakat
dijadikan prediktor untuk berprestasi dengan baik dalam bidang kajian khusus
seperti dalam bidang karya seni, musik, akting dan sejenisnya. Atas dasar
pemahaman ini, maka untuk memperoleh mutu pendidikan sekolah yang baik, para
siswa yang dilayaninya harus memiliki potensi yang memadai untuk menyelesaikan
program-program belajar yang dituntut oleh kurikulum sekolah.
Kemampuan profesional guru direfleksikan pada mutu
pengalaman pembelajaran siswa yang berinteraksi dalam kondisi proses belajar
mengajar. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh:
a)
Tingkat penguasaan guru terhadap bahan pelajaran
dan penguasaan struktur konsep-konsep keilmuannya;
b)
Metode, pendekatan, gaya/seni dan prosedur
mengajar, pemanfaatan fasilitas belajar secara efektif dan efisien;
c)
Pemahaman guru terhadap karateristik kelompok dan
perorangan siswa;
d)
Kemampuan guru menciptakan dialog kreatif dan
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan;
e)
Kepribadian guru.
Atas dasar analisis tersebut, maka upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di SDN Tugu 10 harus disertai dengan upaya-upaya
untuk meningkatkan kemampuan profesional dan memperbaiki kualitas kepribadian
gurunya. Pada tingkat sekolah, upaya tersebut ditunjukkan dalam
kegiatan-kegiatan berikut, yaitu:
a) Interaksi kolegialitas di antara guru-guru;
b) Pemahaman proses-proses kognitif dalam
penyelenggaraan pengajaran;
c) Penguasaan struktur pengetahuan mata pelajaran;
d) Pemilikan pemahaman dan penghayatan terhadap
nilai, keyakinan, dan standar;
e) Keterampilan mengajar;
f) Pengetahuan bagaimana siswa belajar.
Fasilitas belajar menyangkut ketersediaan hal-hal
yang dapat memberikan kemudahan bagi perolehan pengalaman belajar yang efektif
dan efisien. Fasilitas belajar yang sangat penting adalah perpustakaan,
komputer, dan kondisi fisik lainnya yang secara langsung mempengaruhi
kenyamanan belajar.
3. Aspek Kajian Sekolah Efektif
Dari ciri-ciri yang terkandung pada sekolah
efektif, maka terdapat beberapa aspek kajian sekolah efektif antara lain :
a. Input
sekolah
Input sekolah adalah keseluruhan sumber daya sekolah
yang mencakup tiga aspek yaitu :
a)
karakteristik sekolah meliputi luas gedung, luas laboratorium, luas perpustakaan,
banyaknya ruang kelas, banyaknya siswa, dan banyaknya dana yang dialokasikan di
sekolah;
b)
karakteristik guru meliputi umur, pendidikan, pengalaman mengajar, dan gaji guru;
c)
karakteristik siswa meliputi jumlah jam belajar
siswa di rumah, jumlah jam les mata pelajaran, pendidikan orangtua siswa,
dan besarnya penghasilan orangtua
siswa.
b. Kepuasan
kerja guru
Kepuasan kerja guru adalah keseluruhan perasaan guru
berkenaan dengan berbagai aspek pekerjaannya yang meliputi lima aspek meliputi
sumber daya pendidikan, proses belajar
mengajar, prestasi sekolah, penghasilan dan penghargaan, dan kebebasan melakukan aktifitas.
c. Iklim sekolah adalah keseluruhan harapan, pendapat, dan pengalaman
yang dirasakan oleh guru berkenaan dengan situasi kerjanya yang meliputi lima
aspek meliputi kondisi fisik dan fasilitas sekolah, cara kerja dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah, harapan pada prestasi sekolah, hubungan kerja, ketertiban/ disiplin sekolah.
d. Partisipasi
orang tua
Partisipasi orangtua siswa terdiri dari 9 indikator
yaitu partisipasi dalam :
a)
ikut menentukan kebijakan dan program sekolah;
b)
ikut mengawasi pelaksanaan kebijakan dan program
sekolah;
c)
pertemuan rutin di sekolah;
d)
kegiatan ekstrakurikuler;
e)
mengawasi mutu sekolah;
f)
pertemuan komiute sekolah
g)
membiayai pendidikan;
h)
mengembangkan iklim sekolah;
i)
partisipasi dalam pengembangan sarana dan prasarana
sekolah.
e. Prestasi
belajar dan konsep diri siswa
Hasil belajar siswa merupakan pengetahuan yang
dicapai siswa pada sejumlah mata pelajaran di sekolah. Sedangkan konsep diri
siswa adalah pandangan dan penilaian siswa mengenai keseluruhan dirinya yang
meliputi dua aspek yaitu : aspek internal diri yang terdiri dari identitas
diri, perilaku diri, dan penilaian diri; dan aspek eksternal diri yang terdiri
dari fisik diri, etika moral diri, personal diri, famili diri, dan sosial diri.
J. UPAYA
PENCAPAIAN SEKOLAH BUDAYA MUTU MBS di SDN
TUGU 10
1.
Peningkatan Iman dan Takwa
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa dilaksanakan
secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan
memerlukan persiapan yang matang dan dana yang memadai. Kegiatan ini
bukan hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja, melainkan dilaksanakan secara
benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain:
1)
Meningkatkan kualitas pengembangan diri, belajar Iqro’ dan seni baca Al-Qur’an
2) Belajar
membaca Al-Qur’an berupa ayat pendek
3)
Mengadakan pembacaan surat Yasin bersama setiap Jum’at pagi
4)
Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi, ceramah agama, nasyid dan busana muslim yang
diadakan berbagai instansi.
5)
Mengadakan Sholat Dhuha dan Zuhur berjamaah
2.
Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus
dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari
semua komponen sekolah. Usaha peningkatan mutu ini bukan hanya untuk
meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai ujian sekolah, karena
keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah:
1)
Meningkatkan kualitan pembelajaran
2)
Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
3)
Melaksanakan kegiatan jam tambahan di sore hari
4) Melaksanakan
lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains, lomba pidato dalam Bahasa Inggris
5)
Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti
Matematika dan sains.
6)
Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa
3.
Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler
3.1 Peningkatan Kemampuan di bidang seni
a. Memasukkan pelajaran seni
tertentu kedalam pengembangan diri
b.
Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten
3.2 Peningkatan Kemampuan di bidang olahraga
a. Menyelenggarakan
latihan olahraga terprogram bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja,
catur, dll.
b. Membuat sarana olahraga seperti lapangan sepak bola
c. Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah
lain
d. Mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class
meeting)
e. Mengikuti kegiatan pertandingan,
baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi
4. Peningkatan di Bidang Kebersihan dan
di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan
penghijauan lingkungan sekolah adalah:
1)
Menyusun daftar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
2) Melaksanakan
program penghijauan
3)
Pengadaan/penambahan pot bunga
4) Mengangkat
petugas kebersihan sekolah
5) Menyediakan
alat-alat kebersihan
6) Menyediakan
kotak sampah
7) Membuat lobang
pembuangan sampah
8) Menyediakan
alat-alat P3K
9)
Sebelum pulang siswa diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya
5. Peningkatan di
Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah adalah:
1)
Bekerjasama dengan Puskesman kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan
2) Penyediaan
obat-obatan untuk UKS
3)
Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai
petugas kesehatan
4) Penyediaan
ruang khusus sebagai ruang UKS
5) Bekerja
sama dengan Puskesmas dan Pepsodent mengadakan program sikat gigi bersama
setiap pagi
2.2
Perencanaan SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam
dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai . Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan
keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa
SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
Penyelenggaraan Manajemen
Berbasis Sekolah SDN Tugu 10
Dalam
penyelenggaraan/pelaksanaan MBS di SDN Tugu 10 menganut dasar Manajemen yang
bernuansa otonomi, kemandirian dan demokratis;.
a) Otonomi,
mempunyai makna bahwa kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus
kepentingan warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (mutu pendidikan)
menurut prakarsa berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dalam
bingkai peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
b) Kemandirian,
mempunyai makna bahwa dalam pengambilan keputusan tidak tergantung pada
birokrasi yang sentralistik dalam mengelola sumber daya yang ada, mengambil
kebijakan, memilih strategi dan metoda dalam memecahkan persoalan yang ada,
mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan serta peka dan dapat memanfaatkan
peluang yang ada;
c) Demokratif,
mempunyai makna seluruh elemen-elemen sekolah dilibatkan dalam menetapkan,
menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan untuk mencapai tujuan
sekolah (mutu pendidikan) sehingga memungkinkan tercapainya pengambilan
kebijakan yang mendapat dukungan dari seluruh elemen-elemen warga sekolah.
4.
Karakteristik
MBS SDN Tugu 10
a) Adanya otonomi
yang luas kepada sekolah;
b) Adanya
partisipasi masyarakat dan orang tua siswa yang tinggi;
c) Kepemimpinan
sekolah yang demokratis dan professional;
d) Adanya team work
yang tinggi, dinamis dan professional.
Karakteristik
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat dilihat pula melalui
pendidikan sistem. Hal ini didasari oleh pengertian bahwa sekolah merupakan .
Sebuah sistem sehingga penguraian karakteristik MPMBS berdasarkan pada input,
proses dan output.
a) Input
Pendidikan
Dalam input
pendidikan ini meliputi;
a) memiliki kebijakan,
tujuan, dan sasaran mutu yang jelas;
b) sumber daya yang tersedia dan siap;
c) staf yang
kompeten dan berdedikasi tinggI;
d) memiliki harapan
prestasi yang tinggi;
e) fokus pada
pelanggan;
f) Proses.
Dalam proses
terdapat sejumlah karakter yaitu;
a) PBM yang memiliki
tingkat efektifitas yang tinggi ;
b) Kepemimpinan
sekolah yang kuat;
c) Lingkungan
sekolah yang aman dan tertib;
d) Pengelolaan
tenaga kependidikan yang efektif;
e) Sekolah memiliki
budaya mutu;
f)
Sekolah
memiliki team work yang kompak, cerdas, dan
dinamis.
b) Output
yang diharapkan
Output
Sekolah adalah Prestasi sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajarn dan
manajemen di sekolah. Pada umumnya output dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu output berupa prestasi akademik yang berupa NEM, lomba karya ilmiah
remaja, cara-cara berfikir ( Kritis, Kreatif, Nalar, Rasionalog, Induktif,
Deduktif dan Ilmiah. Dan output non akademik, berupa keingintahuan yang tinggi,
harga diri, kejujuran, kerjasama yang baik, toleransi, kedisiplinan, prestasi
olahraga, kesenian dari para peserta didik dan sebagainya.
K. Prestasi Sekolah / Siswa :
No
|
Kejuaraan
|
Tingkat
|
Tahun
|
Peringkat
|
1.
|
Olimpiade Siswa Nasional IPA
|
Nasional
|
||
Propinsi
|
||||
Kab/Kota
|
2010
|
I
|
||
2.
|
Olimpiade Siswa Nasional
Matematika
|
Nasional
|
||
Propinsi
|
||||
Kab/Kota
|
2011
|
I
|
||
3.
|
Pildacil putra
|
Nasional
|
||
Propinsi
|
||||
Kab/Kota
|
2011
|
III
|
4
|
Gugus terbaik
|
Nasional
|
||
Propinsi
|
2012
|
I
|
||
Kab/Kota
|
||||
5
|
Sekolah Mutu MBS
|
Tingkat Propinsi
|
2015
|
I
|
6
|
Sanitasi Sekolah
|
Tingat Kota
|
2015
|
I
|
7
|
Sekolah Pembina
|
Tingkat Kota
|
2015
|
I
|
Depok, Mei 2015
Kepala Sekolah
SUJIAH,S.Pd,MM
NIP. 196402071982122001
L.
Prestasi Siswa Selengkapnya
1.
Fitri Nur Rahmadanti SDN Tugu
10 – Peringkat 2 tingkat Propinsi perorangan UASBN dengan jumlah nilai 29,25
tahun 2009.
2.
Rizky Yudha Pratama SDN Tugu 10
– Peringkat 3 tingkat Nasional Olimpiade Matematika tahun 2007.
3.
Sharon Francine SDN Tugu 10 –
Peringkat 1 tingkat Kota Depok Olimpiade IPA tahun 2010.
4.
Deandra Nabila Putri SDN Tugu
10 – Peringkat 1 tingkat Kecamatan Olimpiade Matematika tahun 2010.
5.
Tanika Shafira Marsha SDN Tugu
10 – Peringkat 1 siswa berprestasi tingkat Kecamatan tahun 2010.
6.
Peringkat 1 Siswa Teladan Putri
( a.n Nurul ) Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 1988-1989.
7.
Peringkat 1 Lomba Mata
Pelajaran IPU ( a.n Floweria ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2001-2002.
8.
Peringkat 1 Lomba Teladan Putri
( a.n Dian Asri ) Tingkat Kota Depok Tahun 2001-2002.
9.
Peringkat 11 Lomba Siswa
Teladan Putri ( a.n Dian Asri ) Tingkat Provinsi Jawa Barat.
10.
Peringkat 9 dari 27 Provinsi
Lomba Mata Pelajaran IPU ( a.n Floweria ) Tingkat Nasional Tahun 2002.
11.
Peringkat 1 Lomba Siswa Teladan
Putri ( a.n Sri Nurhendiarni Harahap ) Tingkat Kota Depok Tahun 2002-2003.
12.
Peringkat 5 Lomba Siswa Teladan
Putri ( a.n Sri Nurhendiarni Harahap ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun
2002-2003.
13.
Peringkat 1 Lomba Cerdas Cermat
TVRI Jakarta ( a.n Handika, Nurul, Aziz ) se-JABODETABEK Tahun 2003.
14.
Peringkat 1 Lomba Siswa
Berprestasi Putri ( a.n Izzati ) Tingkat Kota Depok Tahun 2003-2004.
15.
Peringkat 8 Lomba Siswa
Berprestasi Putri ( a.n Izaati ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2004.
16.
Peringkat 1 Lomba Sekolah Sehat
Tingkat Nasional Tahun 1991-1992.
17.
Peringkat 1 Lomba Angklung
Tingkat Kota Depok Tahun 2003-2004.
18.
Peringkat 1 Lomba Gugus sebagai
SD Inti Tingkat Wilayah Tahun 2004-2005.
19.
Peringkat 3 Lomba Gugus sebagai
SD Inti Tingkat Provinsi Jawa Barat 2004-2005.
20.
Peringkat 1 ( Terfavorit )
Lomba Kebersihan dan Sekolah Sehat Tingkat Kota Depok Tahun 2005-2006.
21.
Peringkat 1 Lomba Mata
Pelajaran IPA ( a.n Andrianto ) Tingkat Kota Depok Tahun 2005.
22.
Peringkat 4 olimpiade MIPA (
a.n Andrianto ) Tingkat Kota Depok Tahun 2006.
23.
Peringkat 1 Lomba Olimpiade
Matematika ( a.n Rizky Yudha ) Tingkat Kota Depok Tahun 2007.
24.
Peringkat 2 Lomba Olimpiade
Matematika ( a.n Rizky Yudha ) Tingkat Provinsi Tahun 2007.
25.
Peraih Perunggu Lomba Olimpiade
Matematika ( a.n Risky Yudha ) Tingkat Nasional Tahun 2008.
26.
Peringkat 2 Siswa Teladan ( a.n
Adil Afrizal Gani ) Tingkat Kota Depok Tahun 2009.
27.
Peringkat 1 Siswa Berprestasi (
a.n Tanika Shafira Marsya ) Tingkat Kecamatan Cimanggis Tahun 2010.
28.
Peringkat 1 Lomba Olimpiade
MIPA ( a.n Sharone Prancine ) Tingkat Kota Depok Tahun 2010.
29.
Peringkat 7 Lomba Olimpiade
Matematika ( a.n Dean dria Putri ) Tingkat Kota Depok Tahun 2010.
30.
Peringkat III
Lomba gugus tingkat Kota Depok tahun 2011
31.
Peringkat I
Calistung tingkat Kecamatan ( atas nama Ariqah Qurotul Aini) tahun 2011
32.
Peringkat III
Tenis Lapangan ( atas nama Delia) tahun 2011
33.
Peringkat I
O2SN Cabang Bulutangkis ( atas nama.....) tingkat Kecamatan Tahun 2012
34.
Peringkat I
O2SN Cabang Catur ( atas nama Rava) tingkat Kecamatan tahun 2012
35.
Peringkat I
O2SN Cabang Renang putri gaya bebas ( atas nama ..) tingkat Kecamatan tahun
2012
36.
Peringkat III
O2SN Cabang Tenis Meja putri (atas nama Nadia) Kecamatan
37.
Peringkat II
PIDACIL Tingkat kecamatan tahun 2013
38.
Peringkat
III Calistung ( atas nama Ariqah Qurotul
Aini ) tingkat Kecamatan tahun 2013
39.
Peringkat III
O2SN Cabang Karate ( atas nama Lusia) tingkat Kecamatan tahun 2013
40.
Peringkat III
Dongeng Putri( Pasangiri atas nama Sherly ) tingkat Kecamatan Tahun 2013
41.
Peringkat III
Volly Putri tingkat Kecamatan tahun 2013
42.
Peringkat III
Lomba Cipta Puisi tingkat Kecamatan tahun 2013
43.
Peringkat III
Renang gaya kupu- kupu ( atas nama Alia)tingkat Kecamatan tahun 2013
44.
Peringkat I
Senam Putra tingkat Kecamatan tahu 2013
45.
Peringkat II
Renang putri gaya dada ( atas nama Alia) tingkat Kecamatan tahun 2013
46.
Peringkat II
Renang putri gaya kupu-kupu ( atas nama Alia) tingkat
Kecamatatahun 2013.
47.
Jauara I Lomba Adzan Tingkat SD
Kecamatan Cimanggis Tahun 2014
48.
Juara I Lomba Tahfidz Al-Quran
Juz 30 Tingkat SD Kecamatan Cimanggis tahun 2014
49.
Juara Umum MT Al-Istiqomah Tingkat
SD Kecamatan Cimangis Tahun 2014
50.
Peringkat II Guru berprestasi
Tingkat Kecamatan Tahun 2015.
51.
Peringkat II Membatik dan
Menganyam tingkat Kecamatan Tahun 2015.
52.
Juara III Lomba gambar
cerita(FLS2N) tingkat Kota Depok Tahun 2015
53.
Juara II Bola Volly Mini Putri
O2SN Sekolah Dasar Tingkat Kota Depok 2015
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SDN TUGU 10
Kelas
/ Semester : VI (Enam) / I (Satu)
Tema : 3. Tokoh Dan Penemuan
Sub
Tema : 3.1 Penemu Yang Mengubah Dunia
Pembelajaran : 1 (Satu)
Alokasi
Waktu : 2 x 35 menit
Hari/tanggal : 20 Juni 2015
A.
KOMPETENSI
INTI
1.
Menerima, menjalankan dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
·
IPA
Kompetensi Dasar :
1.1
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.1 Mengidentifikasi
kegunaan energi
listrik, konversi energy listrik,
transmisi energi listrik dan
berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.3
Membuat
laporan hasil percobaan tentang hantaran listrik yang mencakup pengumpulan
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Indikator :
1.1.1 Menunjukan perilaku bersyukur dengan ditemukannya
energy listrik dalam kehidupan..
2.1.1 Menunjukan perilaku teliti pada saat menulis
laporan tentang proses trasmisi dan distribusi
listrik.
3.1.1 Menjelaskan manfaat listrik.
4.3.1 Menulis laporan tentang proses trasmisi dan
distribusi listrik.
·
IPS
Kompetensi Dasar :
1.1
Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada
bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi,
budaya dan politik.
2.1 Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
3.1 Mengemukakan keragaman aspek
keruangan dan konektivitas antar ruang,waktu, perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam
masyarakat Indonesia.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan
terhadap keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu,
perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi,
pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk cerita, tulisan atau
media lainnya.
Indikator :
1.1.1
Meyakini karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada
bangsa Indonesia .
2.1.1
Menunjukan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1.1 Menjelaskan
penemuan Nicola Tesla yang dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.
4.1.1 Memprediksi hal yang
akan terjadi kepada dunia jika listrik tidak ditemukanya.
·
Matematika
Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur,
tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah serta
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
3.7 Memilahkan poligon
oleh garis simetri dan dengan simetri rotasi.
4.3 Membentuk/menggambar
bangun datar gabungan sederhana serta menghitung luasnya.
Indikator :
1.1.1
Mematuhi ajaran agama yang dianutnya.
2.1.1 Menunjukan
perilaku teliti dan disiplin dalam menyelesaikan gambar bangun datar gabungan
sederhana.
3.7.1 Membedakan poligon dan
bukan poligon.
4.3.1 Menggambar bangun
datar gabungan sederhana.
4.3.2 Menghitung luas bangun
datar gabungan sederhana.
·
Bahasa
Indonesia
Kompetensi Dasar :
1.2
Meresapi makna anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan ciri khusus makhluk
hidup, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya.
2.2
Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu tentang perubahan benda dan hantaran
panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya melalui pemanfaatan.
3.2
Menguraikan isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan
dan sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata
surya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.2
Menyajikan teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan
sifat benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Indikator :
1.2.1
Menunujukan perilaku bersyukur keberadaan ciri khusus makhluk hidup, hantaran
panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya.
2.2.1
Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam menuliskan eksplanasi ilmiah
tentang proses trasmisi dan distribusi
listrik.
3.2.1 Menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi ilmiah
tentang hantaran energi listrik.
4.2.1 Menyajikan
teks eksplanasi ilmiah tentang proses trasmisi dan distribusi listrik.
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Setelah mencari informasi, siswa mampu
menjelaskan penemuan Nicola Tesla yang dapat mengubah dunia dengan benar.
2. Setelah mencari informasi, siswa mampu memprediksi hal yang
akan terjadi kepada dunia jika listrik tidak ditemukan.
3. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan
manfaat listrik dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menulis laporan
tentang proses trasmisi dan distribusi listrik dengan benar.
5. Setelah menganalisis teks eksplanasi, siswa
mampu menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi dengan benar.
6. Setelah berdiskusi, siswa mampu menuliskan
teks eksplanasi ilmiah tentang proses trasmisi dan distribusi listrik dengan
benar.
7. Dengan mengamati gambar bangun datar, siswa
mampu membedakan poligon dan bukan poligon dengan benar.
8. Setelah mengamati berbagai poligon, siswa
mampu menggambar bangun datar gabungan sederhana dengan benar.
D. MATERI
PEMBELAJARAN
1.
IPA: Menjelaskan manfaat
listrik dan menulis
laporan tentang proses trasmisi
dan distribusi listrik.
2.
IPS: Menjelaskan penemuan Nicola Tesla
dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia
3.
Matematika: Membedakan poligon dan
bukan poligon serta menggambar dan menghitung
luas bangun datar gabungan sederhana
4.
Bahasa Indonesia: Menjelaskan dan
menyajikan teks eksplanasi ilmiah tentang proses trasmisi dan distribusi listrik.
E. PENDEKATAN DAN METODA
Pendekatan
: Saintifik (mengamati, menanya, menalar,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan)
Metoda : Penugasan,
tanya jawab, dan Demontrasi
F. SUMBER DAN MEDIA
·
Kurikulum 2013
·
Buku Guru Tema 3 dan Buku Siswa Tema 3
·
Kalender Bekas/Kertas
·
Beragam benda elektronik.
·
Beragam benda berbentuk polygon.
·
Gambar distribusi listrik.
G.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1. Semua
peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
2. Melakukan
komunikasi tentang kehadiran peserta didik.
3. Mengkondisikan
peserta didik ke dalam
situasi belajar yang kondusif.
4. Memotivasi
peserta didik dengan yel-yel
atau lagu anak-anak .
5. Mengadakan
tanya jawab untuk mengaitkan pelajaran.
6. Menginformasikan
pembelajaran yang akan pelajari yaitu tentang penemu
yang mengubah dunia.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar peserta
didik mampu menjelaskan suatu penemuan
ilmuwan dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
|
|
Inti
|
1. Sebagai
kegiatan pembuka dan untuk meningkatkan
rasa ingin tahu siswa, guru dapat menyalakan lampu listrik di kelas
atau membawa beragam benda yang menggunakan energi listrik (telepon genggam,
kipas angin, radio, senter, penanak nasi, setrika, lampu dikelas , laptop,
dsb).
2. Guru
menanyakan kepada siswa, apa manfaat listrik bagi kehidupanmu?
3. Siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan cara mengacungkan tangan.
Guru memilih beberapa siswa untuk menyampaikan
jawabannya.
4. Siswa
mengamati gambar rumah Edo yang ada di buku siswa secara Individu.
5.
Berdasarkan hasil pengamatannnya siswa
menuliskan manfaat listrik bagi Edo.
6.
Siswa menukar jawab dengan temannya. Siswa mendiskusikan
sebanyak-banyaknya manfaat listrik bagi Edo. Misalkan ketika ada gambar
televisi dengan listrik Edo bisa menonton televisi sehingga ia mendapatkan
hiburan dan mendapatkan informasi-informasi baru. Guru menguatkan betapa pentingnya
listrik bagi kehidupan manusia.
7.
Siswa secara individu menuliskan minimal 4
manfaat listrik yang mereka rasakan saat ini. Bagi tempat yang
saat ini belum ada listrik, siswa dapat menuliskan andaikan ada listrik
hal-hal apa saja yang bisa mereka lakukan.
8.
Siswa mendiskusikan jawaban mereka dengan
pasangannya. Ada
kemungkinan jawaban setiap siswa berbeda, tergantung dari apa yang mereka
rasakan.
9.
Guru memberikan penguatan mengenai betapa
banyak manfaat listrik bagi
kehidupan manusia. Dengan listrik kita dapat menonton televisi, mendengarkan
radio, menyalakan lampu dan lain-lain. Apa yang kamu rasakan ketika
pemadaman? Apa yang akan terjadi jika dengan kehidupan kita jika tidak ada
listrik.
10. Dengan
pertanyaan ini diharapkan siswa dapat semakin bersyukur bahwa dalam kehidupan
mereka ada listrik yang manfaatnya
begitu besar.
11. Guru juga
dapat menceritakan pengalamannya waktu dulu sebelum ada listrik. Jika hal ini
tidak memungkinkan, guru dapat meminta siswa untuk menanyakan kepada keluarga
mereka (nenek, kakek atau orangtua) bagaimana kondisi dahulu ketika belum ada listrik.
Jika hal ini juga tidak mungkin, guru dapat menghadirkan cerita kehidupan
dahulu sebelum ada listrik.
12. Setelah
siswa memahami betapa banyak manfaat listrik dalam kehidupan mereka, guru
secara klasikal menanyakan kepada siswa siapakah orang yang berperan penemu
listrik hingga mengubah dunia.
13. Siswa
menjawab pertanyaan guru dengan mengangkat tangan kanan.
14. Guru membawa
gambar Nikola Tesla dalam ukuran yang besar (A3) apabila sulit bisa
disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
15. Guru
menempel gambar tersebut di papan tulis.
16. Guru meminta
setiap siswa membuat satu pertanyaan tentang Nikola Tesla.
17. Guru
mengarahkan pertanyaan yang dibuat siswa mengarah pada penemuan, cara Nikola
Tesla menemukan, kenapa dia ingin menemukan, manfaat dari penemuan.
18. Pertanyaan
yang dibuat oleh siswa ditempel di papan tulis di dekat poster Nikola Tesla.
19. Siswa
mengamati petanyaan yang telah dibuat oleh temannya.
20. Jika jumlah
siswa banyak, pertanyaan dapat dikumpulkan dalam 4 kelompok. Supaya ketika
melihat pertanyaan tidak terlalu banyak siswa.
21. Guru dan
siswa menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang penting tentang Nikola Tesla.
22. Guru
mencatat pertanyaan-pertanyaan penting tersebut di papan tulis.
23. Siswa akan
bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa.
24. Setiap
kelompok akan mencari informasi dari berbagai sumber (teks buku siswa, buku,
internet, artikel) tentang Nikola Tesla.
25. Siswa dalam
kelompok menjawab pertanyaan tersebut, dan menuliskan di belakang kalender
bekas.
26. Salah satu
siswa dalam kelompok akan mempresentasikan jawabannya di depan kelompok lain.
Siswa berputar searah jarum jam.
27. Guru
menguatkan dengan rasa ingin tahu yang tinggi Nikola Tesla bisa mengubah
dunia dengan temuannya. Kalian juga dapat mengubah dunia kelak, dengan temuan
kalian. Apakah kalian ingin menjadi penemu? Sikap apa yang harus kalian
tunjukkan supaya kalian dapat menjadi penemu yang mengubah dunia?
28. Siswa
menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa.
a. Hal apa saja
yang dilakukan oleh Nikola Tesla?
b. Bagaimana penemuan Nikola Tesla tersebut mampu mengubah
kehidupan warga dunia? Jelaskan dengan singkat.
c. Menurutmu,
apa yang akan terjadi dengan kehidupan di dunia saat ini, jika
Nikola Tesla tidak menemukan pembangkit listrik. Tuliskan dalam satu paragraf
sederhana.
Produk ini
akan dinilai dengan penilaian 1.
29. Siswa
menukarkan jawabannya dengan temannya. Guru memberikan penguatan. Guru
menguatkan bahwa setiap dari kita harus bersyukur kepada Tuhan telah
diberikan akal sehingga dapat menemukan sesuatu. Bagaimana cara bersyukur?
Dengan memanfaatkan akal yang telah diberikan dengan sebaik mungkin. Belajar
rajin, kerja keras supaya dapat mengubah dunia.
30. Siswa
tetap duduk dalam kelompok.
31. Guru
menanyakan kepada siswa, bagaimana listrik bisa sampai ke rumah kita?
32. Siswa
menjawab pertanyaan tersebut dengan berdiskusi kelompok.
33. Guru
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan jawabannya.
34. Guru
menuliskan jawaban setiap kelompok di papan tulis.
35. Guru
meminta setiap siswa untuk membaca teks yang ada di buku siswa tentang proses
transmisi dan distribusi listrik.
36. Siswa
membaca teks dengan membaca senyap.
37. Setelah
membaca, siswa mendiskusikan dalam kelompoknya mengenai proses trasmisi dan
distibusi listrik. Siswa membandingkan jawaban awal mereka dengan informasi
yang baru saja dibacanya.
38. Dalam kelompok siswa membuat alur proses
trasmisi dan distribusi listrik dengan bahasa mereka sendiri.
39. Siswa
mempresentasikan jawaban awal dan alur yang dibuat kepada kelompok lain.
Contoh
presentasi
a. Tadinya
kami berpikir bahwa listrik sampai ke rumah kita
dengan cara....
b. Ternyata
listrik bisa sampai di rumah kita dengan cara ....
40. Guru
memberikan penguatan tentang proses ini. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan.
41. Secara
individu, siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa
a.
Jelaskan proses trasmisi dan distribusi
listrik sehingga sampai di rumahmu.
c.
Apa manfaat SUTET?
d.
Proses apa yang terjadi pada bagian
pembangkit tenaga listri?
42. Siswa
menukarkan jawabannya dengan temannya dan saling mengkoreksi.
43. Guru
memberikan penguatan bahwa mereka
harus bersyukur pada Tuhan yang telah menyediakan beragam sumber daya
alam yang kemudian bisa digunakan
sebagai pembangkit energi listrik. Wujud syukur tersebut tentunya dengan
menjaga kebersihan sumber daya alam tersebut, seperti tidak mengotori sungai
atau air terjun saat kita berwisata ke tempat-tempat tersebut.
44. Guru
menyampaikan kepada bahwa teks yang telah dibaca adalah teks eksplanasi
ilmiah.
45. Dalam
kelompoknya, siswa menganalisis ciri-ciri teks eksplanasi ilmiah.
46. Siswa
menuliskan jawabannya pada kalender bekas.
47. Setiap
kelompok menempel jawabannya di papan tulis. Setiap kelompok searah jarum jam
akan membaca jawaban dari kelompok lain. Siswa diizinkan untuk memberikan komentar terhadap jawaban kelompok lain.
48. Guru dan
siswa menyimpulkan bersama mengenai teks eksplanasi ilmiah.
49. Kegiatan
Alternatif jika tidak bisa mendatangkan nara sumber PLN ataupun kunjungan ke
kantor PLN, guru kelas ataupun guru lain yang mengerti tentang materi
terkait, dapat menjadi nara sumber.
50. Setelah
siswa belajar proses trasmisi listrik dan mendengarkan nara sumber, Siswa
menulis laporan tentang proses transmisi dan proses distribusi tersebut dalam
bentuk teks eksplanasi, dengan
memperhatikan kriteria yang diberikan.
Hal-hal yang harus ada dalam tulis siswa yaitu:
a.
Tuliskan informasi hasil pengamatan
tentang proses transmisi dan distribusi listrik hingga sampai di sekolahmu.
b.
Tuliskan fakta manfaat listrik yang kamu
rasakan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitarmu.
c.
Perhatikan penggunaan kosakata, huruf
besar, tanda baca, dan kerapian tulisan.
Laporan ini akan dinilai dengan
menggunakan penilaian 2
51. Siswa
mengerjakan latihan soal untuk memperkuat pemahaman tentang proses transmisi
dan distribusi energi listrik.
52. Siswa
diminta mengidentifikasi bagian-bagian dari proses hantaran energi listrik
tersebut.
53. Siswa
kembali mengamati gambar proses transmisi dan distribusi listrik di halaman
sebelumnya untuk menemukan bentuk-bentuk yang ditemukan.
54. Dari
gambar tersebut, siswa kemudian menggambar
bentuk-bentuk dasar bangun datar dan menuliskan nama bangun datar
tersebut dan menyimpulkan bahwa
beberapa bentuk yang mereka
temukan adalah poligon.
55. Dari
gambar tersebut, siswa menggambar bentuk-bentuk dasar bangun datar dan
menuliskan nama bangun datar tersebut. Siswa menyimpulkan bahwa beberapa
bentuk yang mereka temukan adalah poligon.
56. Siswa
mengklasifikasi bentuk yang mereka temukan pada gambar proses transmisi ke
dalam kolom poligon dan bukan poligon.
57. Siswa
mendiskusikan hasil jawaban dengan temannya.
58. Siswa
melakukan pengamatan benda-benda di sekitar mereka dan mengelompok kan pada kolom poligon dan bukan poligon.
Guru diharapkan dapat menyiapkan beragam benda berbentuk poligon untuk
memperkaya pengetahuan siswa.
59. Siswa
menjawab pertanyaan bacaan tentang manfaat poligon dalam kehidupan
sehari-hari dan mendiskusikan hasil jawaban dengan teman dan guru.
60. Setelah
siswa dan guru mendiskusikan jawaban pertanyaan yang ada di buku siswa, guru
memberikan penguatan tentang poligon dan manfaat poligon. Siswa membaca
bacaan tentang sarang lebah juga terdiri dari poligon untuk menambah
pemahaman mereka.
61. Siswa
menganalisa ciri-ciri poligon dan menuliskannya dalam bentuk diagram frayer.
62. Siswa
mengerjakan 4 nomor latihan tentang poligon.
63. Siswa
menjawab pertanyaan yang ada di kolom renungan. Guru membimbing pemahaman
siswa untuk dapat menghubungkan pembelajaran hari ini dengan nilai spiritual
dan nilai sosial.
64. Siswa
diminta mencari lebih banyak lagi tentang bentuk poligon di sekitar sekolah.
65. Jika tidak
terdapat energi listrik di rumah, guru bisa menyiapkan materi pelajaran
tentang proses transisi dan distribusi dalam bentuk gambar besar yang
kemudian didiskusikan bersama siswa di kelas.
|
|
Penutup
|
1. Peserta didik bertanya tentang hal yang belum di pahami.
2. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat simpulan tentang materi
pelajaran .
3. Guru melakukan
penilaian hasil belajar.
4. Menyampaikan
pesan mengenai manfaat listrik terhadap kehidupan manusia.
5. Peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
6. Peserta didik pulang dengan tertib.
|
|
H.
PENILAIAN
Ø Penilaian Sikap
(IPA dan Bahasa Indonesia).
Kompetensi yang
dinilai :
·
Menjelaskan proses transmisi dan
distribusi listrik.
·
Menjelaskan
manfaat listrik.
·
Menganalisis
ciri-ciri teks eksplanasi.
·
Membuat teks
eksplanasi ilmiah.
Format Penilaian Sikap
No
|
Nama
|
Aspek
yang di nilai
|
||||||||||||||||||||
Transmisi
|
Manfaat
|
Teks
Eksplanasi
|
Kata
Baku
|
Tanda
Baca
|
||||||||||||||||||
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan: 4 = Baik sekali
3
= Baik
2
= Cukup
1
= Kurang
Ø Penilaian Pengetahuan
(IPS)
Tes
tertulis
Kerjakan soal dibawah ini!
1.
Apa yang ditemukan
oleh Nikola Tesla sehingga bisa mengubah dunia?
2.
Apa yang dimaksud
dengan transmisi listrik?
3.
Apa yang dimaksud
dengan distribusi listrik?
4.
Apa kepanjangan
dari istilah SUTET?
5. Apa yang akan terjadi jika Nikolas Tesla tidak menemukan pembangkit
listrik?
Kunci Jawaban.
1.
Pembangkit listrik
2.
Proses
transmisi yaitu jaringan untuk
menyalurkan energi listrik tegangan tinggi dari pusat pembangkit listrik ke
gardu-gardu induk.
3.
Proses
distribusi yaitu jaringan untuk menyalurkan energi listrik bertegangan rendah dari gardu induk ke
rumah-rumah warga.
4.
Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi
5.
Masyarakat dunia
akan menjalani kehidupan dengan cara sangat sederhana tidak maju seperti saat
ini.
Skor penilaian = jawaban benar x 20
Ø Penilaian Keterampilan (Matematika)
Kompetensi
yang dinilai
·
Menggambar
bangun datar gabungan sederhana.
·
Menghitung
luas bangun datar gabungan sederhana.
No
|
Nama
Siswa
|
Kriteria
Penilaian
|
|||||||
Gambar
bangun datar gabungan
|
Luas
bangun datar gabungan
|
||||||||
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan: 4 = Baik sekali
3
= Baik
2
= Cukup
1
= Kurang
Mengetahui
Instruktur
SUJIAH,S.Pd,MM
NIP. 196402071982122001
|
Cianjur, 20 Oktober 2015
Guru Model
YUSU,S.Pd,MM
NIP. 106607102005011006
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar